TRIBUNNEWS.COM - Mike Tyson menyebut Teddy Atlas merupakan sosok yang tidak bisa membuatnya marah.
Iron Mike Tyson paham benar bagaimana Atlas membantunya hingga mencapai puncak kejayaannya sebagai seorang petinju.
Petinju kelahiran Amerika Serikat itu pernah menyandang gelar juara kelas berat, di antaranya ialah WBA, WBC, dan IBF.
Baca: Pernah Lawan Mike Tyson, Kevin McBride: Saya Hampir Digigit Si Leher Beton
Baca: Petinju Asal Inggris Sebut Mike Tyson Bisa Terbunuh Jika Nekat Kembali Bertarung
Mike Tyson juga pernah menjadi petinju termuda yang menjadi juara dunia tinju kelas berat.
Saat itu, di tahun 1986, usianya baru 20 tahun.
Teddy Atlas sebenarnya merupakan pelatih dari SI Leher Beton (julukan Tyson) ketika masih muda.
Saat itu Atlas masuk dalam jajaran tim kepelatihan yang dikepalai oleh Cus D'Amato.
Mike Tyson sendiri mengakui bahwa apa yang ia raih saat ini tak lepas dari kerja keras dari Teddy Atlas.
Menurut Si leher Beton, Atlas lah yang membuat kemampuannya berkembang pesat ketika dirinya masih remaja.
"Jika bukan karena Teddy, saya tidak akan menjadi diri saya seperti saat ini," terang Mike Tyson, dilansir dari laman Boxing News.
Tyson sendiri tidak peduli, seberapa marahnya pelatihnya saat itu, namun ia tetap menyukai sosok Teddy Atlas.
"Aku tidak tahu, saya hanya menyukai Teddy (Atlas)."
"Betapapun ia akan marah seperti apa terhadap saya, namun tetap saja saya menyukai dirinya," terang pria kelahiran Amerika Serikat tersebut.
"Pada intinya saya tidak bisa merah kepadanya," terang petinju berusia 53 tahun tersebut.
Baca: Petinju yang Akhiri Karier Mike Tyson Kini Jadi Tukang Kayu
Baca: Jika Jadi Bertarung, Evander Holyfield Tak Segan Balas Pukulan Mike Tyson