Sejak saat itulah, China berhasil mendulang medali emas dalam empat perhelatan Olimpiade berikutnya secara beruntun.
Pasangan Ge Fei/Gu Jun tercatat berhasil mempertahankan medali emas ketika berlaga dalam ajang Olimpiade Sydney 2000.
Empat tahun berikutnya, pasangan China lainnya yakni Yang Wei/Zhang Jiewen mampu membawa medali emas dalam ajang Olimpiade Athena 2004.
Olimpiade Beijing 2008 menjadi berkah tersendiri bagi Du Jing/Yu Yang yang mampu mempersembahkan medali emas di depan publinya sendiri.
Puncak keemasan sektor ganda putri China akhirnya ditutup oleh pasangan Tian Qing.Zhao Yunlei.
Keduanya mampu membuat China meraih medali emas secara lima kali beruntun, tepat dalam Olimpiade London 2012.
Baca: Mengenal Indah Cahya, Sosok Penerus Lilyana Natsir, Calon Bintang Masa Depan Indonesia
Baca: Mengulas Sosok Indra Wijaya, sang Pelatih Tunggal Putri Malaysia yang Berasal dari Indonesia
Akhirnya rentetan dominasi China harus terhenti dalam ajang Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
Pasangan asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi secara mengejutkan menisbatkan diri sebagai peraih medali emas dalam ajang Olimpiade Brasil.
Tentu dari catatan sejarah tersebut, sektor ganda putri ternyata menjadi satu-satunya sektor dimana Indonesia belum bisa mendulang emas.
Padahal, Indonesia tercatat sudah mampu mendulang medali emas setidaknya satu kali di sektor lainnya.
Misalnya, Alan Budikusuma dan Taufik Hidayat yang mampu membawa Indonesia meraih medali emas di sektor tunggal putra.
Begitu pula dengan Susy Susanti yang pernah menjadi jawara di sektor tunggal putri dalam ajang Olimpiade 1992.
Sementara, sektor ganda putra menjadi lumbung medali emas bagi tim Indonesia.
Tercatat ada tiga pasangan ganda putra Indonesia yang telah mampu meraih medali emas.