TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez dituding sebagai penghancur mimpi dari Valentino Rossi di MotoGP 2015 silam.
Tepatnya di MotoGP 2015 yang berlangsung di Sepang, Malaysia, insiden panas terjadi antara Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Imbasnya, Rossi terkena sanksi berupa pinalti akibat dituding menjadi penyebab jatuhnya Marc Marquez dari RC213V.
Ia mendapatkan pengurangan poin sekaligus harus memulai balapan dari posisi buncit di seri terakhir yang berlangsung di Valencia.
Baca: Jadwal Lengkap MotoGP 2020: Impian Bos Petronas SRT Soal Valentino Rossi Terwujud
Baca: Marc Marquez Masih Terlalu Perkasa Buat Penerus Valentino Rossi
Praktis, mimpi buruk tersebut pun terjadi bagi The Doctor.
Valentino Rossi yang sempat memimpin klasemen MotoGP 2015 harus rela mimpinya untuk meraih gelar juara dunianya ke-10 hilang.
Sebelum balapan di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia itu berlangsung, Lorenzo sempat berada di urutan kedua lantaran tertinggal tujuh poin dari rekan setimnya, Valentino Rossi.
Pembalap asal Spanyol itu menambah 25 poin dan berhasil mengkudeta The Doctor dengan keunggulan lima poin.
Rossi sendiri hanya mampu finis di posisi keempat pada balapan GP Valencia.
Kenyataan itu membuatnya harus mengubur mimpi menjadi juara dunia MotoGP yang ketujuh kali sepanjang karier.
Akibat finis keempat, Rossi hanya mendapat tambahan 13 poin atau secara keseluruhan Rossi hanya mengumpulkan 325 poin.
Memori pahit tersebut tentu masih teringat benar bagi penikmat ajang balap Grand Prix.
Pun termasuk bagi ayah dari Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo.
Menurutnya, Marc Marquez sengaja melakukan aksinya di seri yang berlangsung di Malaysia guna menghancurkan mimpi dari Valentino Rossi.
Padahal saat itu peluang The Doctor untuk menjadi juara dunia dan merengkuh titel ke-10 terbuka lebar.