Namun, hal itu tidak ada hubungannya dengan politik tertentu seperti yang dituduhkan The Doctor.
"Kami memunyai empat pembalap, semua memiliki setelan yang kurang lebih sama. Namun, Rossi selalu punya masalah dengan ban," kata Jarvis, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Setelah pekan lalu, ketika dia meraih hasil buruk, dia merasa harus mengubah sesuatu, dia mendorong kami untuk mengubah setelan motor."
"Dia pakai salah satu setelan motor dari musim lalu, meski ban dan motornya musim ini tidak lagi sama, hasilnya pun sudah terlihat," kata pria asal Inggris itu.
Lebih lanjut, Lin Jarvis mengakui bahwa bukan hal mudah untuk mempertimbangkan saran dari Valentino Rossi mengenai pengembangan dan setelan motor YZR-M1.
Jarvis merasa hal itu terjadi karena feed back dari peraih sembilan gelar juara dunia tersebut acap kali bertentangan dengan data-data para insinyur.
"Situasi ini bukanlah situasi yang mudah bersama para insinyur Yamaha. Sebab, mereka mempunyai banyak data dan ingin melakukan cara yang mereka anggap benar," ucap dia.
"Pada saat yang sama, kami juga harus mempertimbangkan saran dari pembalap, tetapi akan menjadi hal yang sulit jika ada satu orang yang ingin mengubah situasi," kata Jarvis lagi.
Artikel ini telah tayang di Bolasport dengan judul "Jawab Tudingan Valentino Rossi, Ini Kata Bos Yamaha Soal Politik Tim"