TRIBUNNEWS.COM - Dominasi yang dimiliki oleh dua pembalap andalan Yamaha, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo kian terasa, monopoli Marc Marquez di ajang MotoGP berakhir.
Dari dua seri pembuka MotoGP 2020, beradasarkan hasil membuktikan bagaimana hegemoni yang dimiliki oleh Yamaha.
Baik GP Spanyol maupun Andalusia, podium utama selalu ditempati oleh rider tim pabrikan asal Jepang .
Baca: Marc Marquez Bisa Manfaatkan Masalah di Tim Valentino Rossi untuk Jaga Kans Juara MotoGP
Baca: Jadwal MotoGP Ceko 2020, Sirkuit Brno, Tugas Marc dan Alex Marquez Hentikan Dominasi Yamaha
Tepatnya Fabio Quartararo secara beruntun mampu meraih dua kemenangan untuk posisi pertama.
Tak sampai di situ, untuk podium kedua pun Yamaha kembali masih mendominasi dengan menempatkan nama Maverick Vinales.
Rider yang berjuluk The Top Gun itu dalam dua seri beruntun selalu menduduki posisi runner-up.
Sedangkan untuk posisi ketiga, pada seri perdana nama pembalap Ducati Andrea Dovizioso menyegel posisi tersebut.
Baru kemudian, Valentino Rossi yang berhasil kembali naik podium menepati urutan ketiga pada seri Andalusia akhir pekan lalu.
Kondisi itu menunjukkan perlahan namun pasti, duet Vinales-Quartararo memiliki peluang besar untuk menghentikan hegemoni dari Marc Marquez.
Lalu mengapa pembalap andalan Repsol Honda itu disebut 'memonopoli' ajang balap Grand Prix?
Jawabannya ialah kemampuan dan kehebatannya dalam menggunakan RC213V milik Honda memang tak tertandingi sejauh ini.
Rider-rider tim pabrikan maupun satelit selalu keteteran ketika harus berduel dengan Marc Marquez di atas lintasan.
Sejak debut di kelas premier 2013 lalu, doi Marc Marquez telah menggondol enam kali gelar juara dunia.
Monopolinya di ajang balap MotoGP hanya terhenti sekali di tahun 2015.