"Komite khusus ini yang bertanggung jawab memenangkan proses bidding, jadi untuk
untuk diketahui tugas Komite ini adalah untuk memenangkan Indonesia sebagai tuan
rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032. Nanti kita akan kaji dan kita akan diskusi
dengan para stakeholder dari kementerian dan lembaga terkait," jelas Okto.
Baca juga: Raja Sapta Oktohari: Pemerintah Beri Lampu Hijau Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032
"Harapannya dalam waktu dekat bisa segera terbentuk agar kita bisa segera melakukan
langkah-langkah yang konkret untuk memenangkan Indonesia sebagai tuan rumah
Olimpiade maupun Paralimpiade 2032," imbuhnya.
Terkait legalitas Komite khusus bidding Olimpiade 2032, Okto memastikan akan
dilengkapi dengan perangkat hukum berupa Surat Keputusan (SK) Presiden. Sebab
komite khusus ini juga akan bertanggung jawab untuk mengurus pengajuan
permohonan dan anggaran yang segera disusun.
"Untuk persiapan bidding ini membutuhkan anggaran tahun jamak. Bahwa tiga tahun ke depan kita butuh dukungan pemerintah yang sifatnya konsultasi. Tadi kami juga mendapatkan dukungan langsung
dari Bapak Presiden dan juga Menteri Keuangan yang setelah ini tentunya kita akan
duduk bersama untuk membahas lebih lanjut," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Menjadi Tuan Rumah Olimpiade Bukan Untuk Gagah-gagahan
Meski Indonesia terdampak COVID-19 khususnya dari sisi ekonomi, namun Okto
optimis kondisi ekonomi Indonesia akan stabil dan membaik.
"Kita cukup confident dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kita bisa jadi tuan rumah Olimpiade maupun Paralimpiade yang terbaik," ungkap Okto.
Untuk memantapkan langkah Indonesia memenangkan bidding Olimpiade 2032, dalam
waktu dekat NOC Indonesia akan berkunjung ke markas Komite Olimpiade Internasional
(IOC) di Laussane, Swiss.
Menurut Okto, jika memungkinkan Presiden Jokowi juga akan
datang langsung ke kantor IOC.
"Kami mohon kepada Bapak Presiden agar bisa berkunjung ke kantor IOC di Lausanne,
Swiss, dan Presiden setuju dan itu akan sangat membantu proses pencalonan kita
sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032," kata Okto.
"Presiden ini kan membawa harkat dan martabat bangsa dalam setiap kunjungannya.
Jadi setelah finalisasi dan pasti kita menang bidding, baru Presiden akan berkunjung ke
IOC," ujarnya.
Bila Indonesia diberi kepercayaan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, maka akan
terukir sejarah baru dunia olahraga.
"Yaitu untuk pertama kalinya Olimpiade diadakan di
Asia Tenggara. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan semua kepercayaan yang
dimaksud dan kami memohon dukungan seluruh masyarakat Indonesia untuk berjuang
bersama kita dan membuktikan bahwa Indonesia juga mampu menjadi tuan rumah
Olimpiade dan Paralimpiade 2032," jelas Okto. (tribun network/fik/yud/dod)