Tapi tuduhan tersebut diperdebatkan oleh rekan-rekannya, dengan beberapa mengidentifikasi diri sebagai seorang gay.
Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Pramugari Cantik, 11 Orang Ditangkap!
Terkait kasus pembunuhan kontroversial temannya ini, Manny Pacquiao menyerukan kebangkitan hukuman mati bagi kasus pelecehan seksual.
Bagi Manny Pacquiao, kasus Dacera adalah salah satu contoh lain mengapa hukuman mati harus diberlakukan kembali di Filipina.
"Hal yang paling tidak saya sukai dari semuanya adalah pemerkosaan yang berujung pembunuhan, jadi saya mendorong hukuman mati," kata Pacman dikutip dari ABS-CBN.
"Pemerintah membutuhkan cambuk (hukuman) yang kuat," imbuhnya.
Meski demikian, seruan Pacquiao mendapat halangan dari Komisi Hak Asasi Manusia (CHR) setempat.
Juru bicara CHR, Jacqueline Ann de Guia menyatakan bahwa hukuman mati tidak akan menyelesaikan akar penyebab kekerasan seksual sampai kapanpun.
"Komisi menyangkal seruan untuk memberlakukan kembali hukuman mati jika terbukti bahwa kematian Christine akibat kekerasan seksual," tulis pernyataan Ann de Guia.
"Sementara pelaku pemerkosaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya harus dimintai pertanggungjawaban, hukuman mati tidak akan benar-benar mengatasi masalah.
Baca juga: Fakta-Fakta Kematian Pramugari di Bak Mandi, Diduga Dirudapaksa, Manny Pacquiao Gelar Sayembara
"Kurangnya akses terhadap keadilan bagi para kobran kekerasan seksual dan keluarga mereka serta kebencian terhadap perempuan dan impunitas dalam masyarakat kami yang berkepanjangan adalah akar penyebab pelanggara ini," pungkasnya.
Tak hanya tidak setuju dengan seruan Manny Pacquiao, CHR juga menegur pihak kepolisian yang diduga mengancam responden atas pengaduan pemerkosaan pembunuhan yang diajukan oleh pihak korban.
CHR pada Rabu (6/1/2021) mengirim tim beranggotakan 4 orang ke kantor polisi kota Makati untuk melakukan penyelidikan paralel atas kasus Dacera.