Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman masih belum bisa memastikan apakah Pekan Olahraga Nasional XX Papua yang dijadwalkan dihelat pada 2 – 13 Oktober 2021 bisa diadakan tepat waktu.
Menurutnya, kepastian itu sendiri untuk saat ini ada pada penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selain itu pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Tokyo yang diadakan pada 23 Juli – 8 Agustus 2021 jadi salah satu tolok ukur untuk pagelaran PON XX Papua.
“Pertimbangan yang kami ambil semasa Januari sampai Agustus itu event yang akan ada di luar negeri ada Olimpiade di Jepang,” kata Marciano Norman.
“Olimpiade di jepang ini, yang disampaikan oleh perdana menteri Jepang bahwa pada hakekatnya mereka tetap berkeinginan Olimpiade berjalan sesuai dengan jadwal. Dan mereka akan seoptimal mungkin untuk mempersiapkan. Ini tentunya menjadi salah satu rujukan kami,” sambungnya.
Selanjutnya mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia. Marciano berharap kondisi covid-19 ini dengan berbagai upaya dari pemerintah baik PSBB, PPKM dan sekarang memasuki masa vaksinasi, kondisi pandemi Covid-19 bisa semakin hari semakin membaik.
“Kalau sudah gitu, itu akan memberikan pertimbangan positif bagi kita, pertama PON akan tetap bisa terlaksana tepat pada waktunya, PON bisa digelar dengan rencana semula apabila kondisinya semakin hari semakin baik,” ujar mantan Kepala BIN tersebut.
“Tapi kami juga harus persiapkan skenario lainnya, apabila dalam masanya nanti PON itu tidak bisa dilakukan dengan kehadiran penonton yang banyak alternatif berikutnya itu PON tanpa penonton,” jelasnya.
Akan tetapi, jika kondisi pandemi Covid-19 masih belum bisa terkendali dan ajang-ajang olahraga internasional juga tak bisa terlaksana, KONI Pusat telah menyiapkan planning terburuk, yakni PON XX Papua bisa saja kembali diundur.
Keputusan untuk tetap lanjut atau ditunda akan diambil oleh Presiden Joko Widodo setelah mendengar masukan-masukan dari KONI Pusat dengan melihat dinamika yang ada.
“Tapi kalau kondisinya lain, pandemi covid-19 tidak terkendali, kemudian rujukan event-event lainnya di luar negeri juga berhenti tentunya kami juga harus punya pertimbangan lain untuk melaporkan pada Bapak Presiden,” ujarnya.
“Bahwa Bapak Presiden dengan adanya hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan karena seperti sepakbola Piala dunia U-20 yang seharusnya dilaksanakan Mei 2021 ini, FIFA telah menunda ke 2023,” jelas Marciano.