Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
“Peserta yang ikut ribuan, tapi kalau kami di new normal seperti ini dengan adanya travel bubble yang sudah dibuka tentunya terbuka untuk semua negara tapi kalau ada travel bubble kami mengutamakan lokal dan negara-negara tetangga. Kalau event maju tentunya negara-negara tetangga juga akan berani masuk ke Indonesia,”
“Kami juga sudah dapat sounding dari Singapore Marathon. Shanghai Marathon sudah menyelenggarakan dengan 9 ribu orang, tidak ada kasus itu akhir November. Guangzhou Marathon itu Desember dan di Thailand ada 15 ribu peserta di bulan Oktober. Jadi kalau kita jalankan dengan protokol yang sudah kita buat tentu harusnya risikonya bisa kecil,” pungkas Riena.
Sementara itu, untuk lokasi dan jadwal Indonesia Marathon, panitia sudah menyiapkannya, begitu juga dengan protokol kesehatan.
Hanya saja, pihaknya belum bisa membeberkan lantaran masih melihat dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.
Riena pun berharap munculnya vaksin Covid-19 membuat Indonesia Marathon yang rencana diadakan pada pertengahan tahun ini bisa berjalan dengan baik.