TRIBUNNEWS.COM - Ada satu hal yang membuat Valentino Rossi dan Marc Marquez berbeda dengan pembalap MotoGP kebanyakan.
Diungkapkan oleh Gino Borsoi selaku Direktur Olahraga Aspar Racing, Valentino Rossi dan Marc Marquez memiliki naluri layaknya bintang ketika melangsungkan balapan.
Bukan menjadi rahasia lagi jika Valentino Rossi dan Marc Marquez adalah pembalap yang mampu menyedot banyak perhatian dari para penggemar melalui prestasi gemilang mereka.
Baca juga: Tak Lagi jadi Pendamping Valentino Rossi, Maverick Vinales Antusias Sambut MotoGP 2021
Baca juga: Faktor yang Jadi Sebab Valentino Rossi Sudah Habis dan Tak Mampu Lagi Jadi Juara Dunia
Sebelum Marc Marquez menunjukkan eksistensinya di kelas para sejak MotoGP 2013 bersama Repsol Honda, para penikmat ajang balap Grand Prix lebih familiar kepada sosok Valentino Rossi.
Baik Rossi dan Marc Marquez saat ini saling berebut untuk menjadi siapa yang paling digdaya dalam perebutan gelar MotoGP.
The Doctor semenjak debut di ajang MotoGP 1996, sejauh ini telah mengemas sembilan kali gelar juara dunia.
Sedangkan Marc Marquez, dari semua kelas yang diikuti, rider asal Spanyol yang berjuluk The Baby Alien itu telah membukukan delapan gelar juara dunia.
Enam di antaranya mampu dikukuhkan oleh rider andalan Repsol Honda itu kala berkiprah di kelas para raja.
Sama-sama masih membalap hingga kini tentu membuat Valentino Rossi dan Marc Marquez acap kali menjadi bahan perdebatan penggemar mengenai siapa yang lebih hebat.
Tak hanya sampai di situ, duel di atas lintasan yang kerap mempertemukan Rossi-Marquez kerapkali mengundang banyak cerita unik di dalamnya.
Rivalitas yang dimiliki due pembalap beda generasi itu banyak mengundang reaksi dan tanggapan sejumlah kalangan MotoGP.
Termasuk Gino Borsoi,merupakan Direktur Olahraga Aspar Racing, yang berkompetisi di kelas Moto2 dan Moto3.
Menurutnya, meskipun Rossi-Marquez memiliki rivalitas yang begitu sengit, namun keduanya memiliki persamaan.
Lewat kacamata, Borsoi, baik The Baby Alien dan The Doctor sama-sama mempunyai naluri balapan layaknya binatang ketika melaju di atas kuda besinya.