TRIBUNNEWS.COM - Prediksi MotoGP 2021, pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, menilai Suzuki masih menjadi kandidat terkuat pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.
Pendapat Morbidelli didasari oleh keberhasilan Suzuki meraih gelar juara dunia pebalap melalui Joan Mir dan tim terbaik MotoGP musim lalu.
Joan Mir sukses menjadi juara dunia MotoGP 2020 dengan koleksi 171 poin, unggul tipis 13 angka atas Franco Morbidelli yang menempati urutan kedua klasemen akhir.
Kunci kesuksesan Joan Mir musim lalu adalah konsistensi. Dari 14 balapan, Joan Mir berhasil tujuh kali naik podium dengan satu di antaranya sebagai pemenang.
Baca juga: Jadi Rider Utama Yamaha & Dibandingkan dengan Valentino Rossi, Vinales: Saya Tahu Diri
Baca juga: Ambisi Alex Rins di MotoGP 2021, Singgung Perihal Sepak Terjang Marc Marquez & Joan Mir
Jumlah podium Joan Mir pada musim 2020 menjadi yang tertinggi di antara 25 pebalap lainnya.
Konsistensi Joan Mir ditambah dengan keberhasilan Alex Rins menempati peringkat ketiga klasemen akhir pebalap membuat Suzuki dinobatkan sebagai tim terbaik MotoGP 2020.
Suzuki dengan koleksi 310 poin berhak mendapatkan gelar tersebut setelah unggul 62 angka atas Petronas Yamaha SRT yang menempati peringkat dua klasemen akhir tim.
Melihat MotoGP 2020, Franco Morbidelli menilai Joan Mir, Alex Rins, dan Suzuki adalah kombinasi terkuat pada Kejuaraan Dunia musim depan.
"Saya menilai Suzuki saat ini adalah tim yang menentukan standar untuk MotoGP musim depan," kata Morbidelli dikutip dari situs Motosan.es.
"Joan Mir dan Alex Rins akan sangat sulit dikalahkan musim depan (musim 2021)," tutur Morbidelli menambahkan.
Baca juga: Komentari Soal Cedera Marc Marquez, Alex Rins: Dia Terlalu Banyak Menyembunyikan Kenyataan
Baca juga: Ikuti Tradisi Marquez & Rossi, Joan Mir Setia Pakai Nomor Keramatnya di MotoGP 2021
Lebih lanjut, Franco Morbidelli juga menjelaskan targetnya musim depan.
Franco Morbidelli mengaku tidak mau memasang target terlalu tinggi meskipun musim lalu berhasil menjadi runner-up.
Sebab, Morbidelli menyadari bahwa pebalap tim pabrikan memiliki peluang lebih besar untuk menjadi juara dunia dibandingkan rider tim satelit seperti dirinya.
"Saya tentu sangat frustrasi karena gagal menjadi juara dunia musim lalu. Saya sudah sangat dekat. Namun, saya lebih memilih bahagia dengan pencapaian musim lalu daripada bersedih meratapi kegagalan," kata Morbidelli.