TRIBUNNEWS.COM - DBL Indonesia telah menuntaskan penyelenggaraan dua provinsi dari liga basket pelajar terbesar Developmental Basketball League (DBL) 2021, Jumat, (12/3/2021)
Setelah seri Nusa Tenggara Barat di Mataram pada 22-26 Februari, pada 5-9 Maret DBL Indonesia telah menjalankan seri Sumatera Selatan di Palembang.
Kini, penyelenggara segera melakukan kajian untuk kota lanjutan DBL 2021.
CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda menjelaskan bahwa terlaksananya DBL 2021 di dua kota pembuka tersebut adalah langkah awal untuk move forward dari pandemi.
”Bagaimanapun kita tak bisa sembunyi. Kita sedang berada di tengah pandemi yang ujungnya belum jelas kapan berakhir. Karena itu, kami di DBL Indonesia ingin bergerak maju. Dan kami merasa bersyukur karena mendapatkan kesempatan itu di NTB dan Sumatera Selatan. Kami mengucapkan terima kasih yang tinggi kepada regulator, pemerintah, dan masyarakat di NTB dan Sumsel, khususnya atas dukungan terhadap DBL,” ujar Azrul, seeprti rilis yang diterima Tribunnews.com.
DBL Indonesia menyebutkan, dalam berbagai tayangan livestream liga DBL 2021 dan diskusi di media digital, banyak pihak menanyakan kapan DBL diselenggarakan di kota mereka.
Musim sebelumnya di 2019, liga ini dijalankan di 30 kota, 22 provinsi dari Aceh sampai Papua.
“Untuk 2021, kami harus sangat hati-hati menentukan kemana liga ini akan berjalan. Tentu, harapan kami bisa sebanyak mungkin provinsi yang bisa didatangi. Namun, hal ini hanya akan bisa terjadi apabila kondisi di wilayah itu memungkinkan dan kami mendapatkan izin dari regulator,” ujar Azrul.
“Jadi, untuk fans DBL yang sudah tidak sabar menonton liga di kotanya, kalian bisa berpartisipasi dengan tetap menjalankan 3M: Menjaga jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker. Karena semakin rendah tingkat persebaran COVID-19 di kota kalian, semakin besar kemungkinan kami bisa mengadakan di sana,” tambahnya.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, yang hadir langsung membuka DBL di Palembang, menyebutkan bahwa penyelenggaraan event sebenarnya justru bisa memberikan dampak positif dalam upaya penanggulangan COVID-19.
Namun ia menekankan penyelenggaranya wajib menerapkan protokol kesehatan ketat dan berkomitmen penuh menjalankannya.
“Dengan adanya event yang protokol kesehatannya ketat, masyarakat justru bisa terpapar pentingnya 3M, yakni Menjaga jarak, Mencuci tangan, Memakai masker. Sebaliknya, bila penyelenggara tidak ketat menjalankan protokol kesehatan, hasilnya bisa fatal,” ujarnya.
Pemprov Sumsel turut memberikan dukungan dengan menerjunkan tim gugus tugasnya untuk memantau pelaksanaan DBL 2021 di Palembang.
Tim itu dikoordinatori langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel Prof Edward Juliartha. Pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Sumsel itu aktif memonitor gelaran DBL 2021 di Palembang.