Laporan Wartawan Tribunnews.com - Ferryal Immanuel
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Mantan pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Hariyanto Arbi tak setuju pada wacana yang tengah ramai soal boikot All England pada gelaran tahun depan.
Dua kali juara All England tahun 1993 dan 1994 itu, lebih setuju jika gelaran All England 2021 ini dihentikan.
Ia mengatakan, beberapa pebulutangkis Indonesia sudah tampil dan berinteraksi serta kontak langsung dengan pemain dari negara lain di lapangan sebelum akhirnya diminta mundur untuk isolasi.
Baca juga: Menpora: Ada Kesengajaan Ingin Menyingkirkan Indonesia dari All England
Jika aturan prokes Covid-19 diterapkan secara ketat, itu artinya semua yang penah berkontak dengan mereka yang diminta isolasi saat ini juga harus menjalani prosedur yang sama.
"Kalau saya sih lebih setuju All England 2021 untuk dihentikan," ucap Hari melalui konferensi Pers secara virtual, Jumat (19/2/2021).
“Kalau boikot tahun depan saya tidak setuju. Sedangkan kalau sekarang dihentikan saya setuju. Karena beberapa pemain Indonesia sudah main, sudah ketemu mereka sudah ada di lapangan, mereka sudah kontak semua,” ujar Hari saat jumpa pers virtual pada Jumat (19/3/2021).
"BWF juga harus menjelaskan keadaan yang sebenarnya kepada manajer Indonesia," ujar Hariyanto.
Baca juga: Nelangsa Pebulutangkis Indonesia di All England 2021: Diusir, Pulang Jalan Kaki, Siap-siap Tagihan
BWF Diskriminatif
Keputusan mengisolasi sebagian besar anggota kontingen bulutangkis Indonesia di ajang tersebut memang menuai kontroversi.
Muncul dugaan tindak diskriminatif atas keputusan tersebut.
Menpora Zainudin Amali bahkan secara terang-terangan meminta BWF bertanggung jawab.
Baca juga: Langkah Menlu RI Atas Keputusan yang Memaksa Kontingen Indonesia Mundur dari All England 2021
“Saya sudah komunikasi dengan Menlu (Retno Marsudi) sejak kemarin siang. Sikap Kami sama. Kami minta klarifikasi dan penjelasan transparan. Serta perlakuan yang fair atau adil atas apa yang dialami tim Indonesia,” tegas Menpora dalam konferensi pers di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Terlebih setelah mendengar cerita Hendra Setiawan dkk. yang mendapatkan perlakukan tidak baik usai dipastikan tak boleh lanjut berlaga di turnamen All England.
Baca juga: Menpora: Ada Kesengajaan Ingin Menyingkirkan Indonesia dari All England
Hendra Setiawan dkk. tak mendapatkan bus, mereka pun harus rela berjalan kaki Venue ke Hotel, kemudian setibanya di Hotel mereka juga tak boleh menggunakan lift.
“Setelah mendengar itu saya menilai BWF tidak profesional, BWF tidak transparan, dan BWF diskriminatif. Saya berani mengatakan ini karena cukup bukti. Kami sangat kecewa. BWF tidak boleh buang badan berlindung aturan di inggris,” jelasnya.
Baca juga: Nelangsa Pebulutangkis Indonesia di All England 2021: Diusir, Pulang Jalan Kaki, Siap-siap Tagihan
Hal lain yang membuat Menpora berkata seperti itu lantaran ada peserta dari tiga negara begitu tes swa positif kemudian tes kembali dan beberapa jam kemudian sudah negatif hasilnya. Sementara Indonesia tidak ada yang positif dibiarkan menjalankan karantina,.
“Ini unsur kesengajaan. Saya mendorong NOC dengan segala jaringannya dan PBSI untuk dapat mereformasi BWF, mengganti Presiden atau apalah. Kami sangat dirugikan,”
Baca juga: BWF Minta Maaf, Mengaku Ikut Stres atas Keputusan yang Paksa Indonesia Mundur dari All England 2021
“Dalam grand desain bulu tangkis ada di nomor 1 dari 14 cabor unggulan. Sebagai warga negara kami terlukai. Upaya Bu Menlu (Retno) luar biasa, di monitor langsung Bapak Presiden juga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, BWF sebelumnya memberikan pernyataan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.
Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.
Baca juga: Misterius, Sosok Penumpang yang Bikin Seluruh Wakil Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021
“Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Bulutangkis Inggris dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari tim Indonesia telah dihubungi oleh layanan Tes dan Penelusuran National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris dan diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera,” terang BWF, Kamis (18/3/2021) waktu Indonesia.
“Sesuai dengan persyaratan Pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah seseorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat dinyatakan positif Covid-19,” lanjutnya.
Dengan begitu, BWF menyatakan seluruh pemain Indonesia tak bisa mengikuti All England, begitu juga dengan wakil Indonesia yang sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan pada babak pertama tak bisa melanjutkan.