Keanggotaan terus meningkat selama beberapa tahun berikutnya dengan lonjakan anggota baru setelah debut Olimpiade di Barcelona.
Kini, BWF mempunyai anggota sebanyak 196 asosiasi bulutangkias dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Dubes Desra Kirim Surat ke BWF, Ungkit Kasus Covid-19 Tim Manchester City di Liga Inggris
Baca juga: Pimpinan DPR Sebut BWF Tidak Siap Gelar All England di Tengah Pandemi Covid-19
Tugas organisasi ini adalah mengatur ukuran lapangan bulu tangkis dan peraturan bulu tangkis yang sesuai standar internasional, serta tugas lainnya.
BWF berpusat di Kuala Lumpur Malaysia sejak 1 Oktober 2005.
Dulunya, BWF sempat berkantor di Cheltenham, Inggris.
Struktur tata kelola dan manajemen BWF didasarkan pada Konstitusi BWF yang mengidentifikasi badan tata kelola utama sebagai Rapat Umum (RUPSLB / RUPS), Dewan dan Badan Eksekutif.
Sebagai induk organisasi bulutangkis dunia, BWF juga menggelar turnamen besar yang diikuti oleh negara-negara di dunia.
Ada beberapa turnamen internasional yang diselenggarakan rutin, yaitu Kejuaraan Dunia BWF, Kejuaraan Dunia Junior BWF, Piala Thomas, PIala Uber, Piala Sudirman, dan tur dunia BWF.
Salah satu turnamen yang cukup bergengsi yang diselenggarakan BWF yakni All England.
Baca juga: Profil Poul-Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF yang Diuji Kisruh Covid-19 di All England 2021
Pengelolaan
Struktur tata kelola dan manajemen BWF didasarkan pada Konstitusi BWF yang mengidentifikasi badan tata kelola utama sebagai Rapat Umum (RUPSLB / RUPS), Dewan dan Badan Eksekutif.
Dewan dan Badan Eksekutif dipimpin oleh seorang presiden yang memiliki seorang wakil.
Presiden BWF saat ini adalah Poul-Erik Høyer, yang merupakan ketua Dewan serta Komite Konfederasi Kontinental.