Baca Juga: Greysia Polii Ambil Hal Positif Usai Diusir dari All England Open 2021
Greysia mengatakan keputusan itu diambil demi menjunjung nilai kejujuran dan sportivitas serta menghormati aturan di negara tuan rumah.
Pemenang medali emas Asian Games itu pun mengharapkan perlindungan dari BWF setelah bersikap demikian.
Namun, hal itu tidak pernah terjadi.
"Kita bertanggung jawab, kita di negara orang, dan ada 'bapak' kita, pelindung kita adalah BWF, kita pertama kali berpikir seperti itu," tutur Greysia.
"Kalau kita misalnya memilih untuk tidak melaporkan yang diserang siapa? BWF dan kita karena itu sudah melanggar aturan pemerintah setempat."
Baca Juga: Tanpa Gelar All England dan Alami Delay, Tim Bulu Tangkis Indonesia Pulang Terhormat
Greysia dan Praveen mengambil hikmah dari musibah yang dialami tim bulu tangkis Indonesia di All England Open 2021.
Praveen merasakan energi positif dari dukungan besar warganet serta bersyukur orang-orang sekarang lebih peka dengan tim bulu tangkis Indonesia.
Meski begitu, Praveen mewanti-wanti agar warganet lebih menjaga sikap dan tutur kata dalam menyampaikan protes terhadap semua pihak.
"Lebih bijak aja di sosial media dan jangan salah sasaran," kata Praveen menanggapi bagaimana atlet-atlet luar juga ikut mendapat amarah dari warganet.
"Maksud saya, kita kesel cuma jangan sapu rata semua kita hajar. Boleh kesel cuma be smart, harus lebih pintar menggunakan sosial media."
"Bukannya gak boleh, yang lebih pantes lah dibaca. Orang luar kan jadi ngelihat jelek ke kita. Netizen yang komen tetapi kan imbasnya ke kita juga, ke negara kita," sambungnya.
Sementara itu, Greysia berharap pengalaman pahit di All England bisa memacu pemain Indonesia untuk membuktikan diri pada event yang lebih besar yaitu Olimpiade.
"Di Olimpiade 2020 gimana nih, tantangannya, kita harus lebih baik berarti karena kita ingin ngeluarin semua yang kita bisa. [Ibarat] jagoan mengalah duluan hahaha," ujar Greysia.