News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

All England 2021

Ternyata Ada Tangisan Hendrawan di Balik Kesuksesan Lee Zii Jia Menangkan All England 2021

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat fakta menarik yang tidak banyak diketahui orang di balik keberhasilan Lee Zii Jia memenangkan gelar All England 2021, beberapa hari yang lalu.

Fakta menarik yang mengiringi kesuksesan Lee Zii Jia tersebut yakni perihal tangisan haru yang dirasakan Hendrawan.

Hendrawan yang merupakan pelatih utama tunggal putra Malaysia mengungkapkan ia tak bisa menahan haru ketika mengingat momen Lee Zii Jia bisa naik di podium tertinggi All England 2021.

Apalagi sebelum momen tersebut pelatih asal Indonesia itu sempat memilih akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca juga: Buntut Kontroversi Service Judge Laga Ahsan/Hendra di All England 2021, BWF Tak Tinggal Diam

Baca juga: Isi Lengkap Surat Permintaan Maaf BWF ke Indonesia Atas Insiden All England 2021

Hal itu ia lakukan setelah tim tunggal putra menuai hasil mengecewakan dalam gelaran rangkaian BWF World Tour Finals pada Januari silam di Thailand.

Hanya saja surat pengunduran diri yang sempat ia ajukan ditolak karena pihak federasi BAM lantaran masih percaya kepada Hendrawan.

Tak berselang lama akhirnya Hendrawan mampu membantu Lee Zii Jia yang menjadi anak asuhnya meraih gelar All England 2021.

Lee Zii Jia berhak menjadi jawara All England setelah mengalahkan Viktor Axelsen (Denmark) di partai puncak.

Setelah momen keberhasilan Lee Zii Jia menjadi juara, Hendrawan mencoba mengungkit momen sulit yang sempat ia rasakan ketika dipercaya sebagai pelatih tunggal putra.

"Saya ditunjuk sebagai kepala pelatih tunggal putra tahun lalu, tetapi tak ada turnamen apapun yang diadakan karena Covid-19," ungkap Hendrawan dilansir Stadium Astro.

"Setelah saya kembali dari ajang Thailand awal tahun ini, saya langsung menyerah, saya langsung mengajukan surat resign saya kepada BAM,".

"Tetapi BAM menolak untuk menyetujui pengunduran diri saya dan meminta saya mencoba lagi, saya tahu menjadi pelatih kepala Malaysia tidaklah mudah," tambahnya.

Saat ditanya bagaimana perasaannya ketika menyerahkan surat resign, tiba-tiba Hendrawan menetesan air mata selama beberapa saat dalam proses wawancaranya.

"Ya di tunggal, ini pertama kalinya saya memimpin tim sebagai pelatih tunggal putra, tapi hasilnya tidak bagus, maaf, maaf," kata Hendrawan sekalian mencoba menghapus air mata.

Baca juga: Pemerintah Respon Permintaan Maaf BWF dalam Kasus All England Secara Profesional dan Terukur

Baca juga: Soal Insiden All England 2021, Greysia Polii: Ini Tempaan Agar Kami Berprestasi di Olimpiade 2021

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini