TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) periode 2021-2025 menggantikan Harry Tanoesoedibyo.
Sehingga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021, dirinya akan memimpin para atlet dari dua cabang olahraga berbeda.
Sebanyak 116 atlet balap motor sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), serta 125 atlet Tarung Derajat sebagai Ketua Umum PB KODRAT.
"Saya tidak bisa mengelak ketika saudaraku dari keluarga besar Tarung Derajat menunjuk secara aklamasi, meminta saya memimpin organisasi ini. Setelah berkonsultasi dengan KONI Pusat dan ternyata tidak ada larangan dalam memimpin dua organisasi cabang olahraga, IMI dan Tarung Derajat, maka dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya siap mengemban amanah ini. Sebagai pengabdian terhadap bangsa dan negara, khususnya dalam memajukan dunia olahraga Indonesia," ujar Bamsoet usai dilantik menjadi Ketua Umum PB KODRAT, di Jakarta, Minggu (20/6/2021).
Baca juga: Beli Tabung Oksigen untuk Anak yang Sakit, Mobil Pasutri di Padang Ditarik Debt Collector
Bamsoet menjelaskan, untuk memperkuat kepengurusan PB KODRAT, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol (purn) Budi Gunawan diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Didukung Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
"Posisi Ketua Dewan Penasihat dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo yang juga pernah menjadi Ketua Umum Tarung Derajat periode 2017-2021. Posisi Dewan Kehormatan dipegang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Sementara Dewan Pengarah dipegang Ketua Mahkamah Agung Yang Mulia Muhammad Syarifuddin. Serta Dewan Pertimbangan dipegang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto," jelas Bamsoet.
Baca juga: Aniaya Hingga Cekik Gadis di Warung, Pemuda di Lampung Tengah Ditangkap Polisi
Dia juga mengapresiasi langkah TNI, Polri, serta BIN yang menjadikan Tarung Derajat sebagai bela diri dan kurikulum pendidikan resmi di Sekolah Tinggi Intelejen Negara (STIN) yang wajib dipelajari para tarunanya.
Tarung Derajat juga hadir dalam kegiatan ekstrakulikuler peserta didik dari mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Bahkan, juga terlibat di Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak tahun 2000, serta telah dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).
"Kepengurusan Tarung Derajat telah hadir di 24 provinsi. Menyisakan 10 provinsi lagi yang akan menyusul, sehingga Tarung Derajat akan hadir dari Sabang sampai Merauke. Di internasional, Tarung Derajat tercatat sudah berada di Malaysia, Myanmar, Thailand, Laos, Filipina, dan Vietnam. Tugas besar menanti agar Tarung Derajat turut dipertandingkan pada Sea Games XXXII tahun 2023 di Kamboja. Setelah sebelumnya pada Sea Games 2017 di Malaysia, Sea Games 2019 di Philipina, dan Sea Games 2021 di Vietnam, Tarung Derajat belum berhasil masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan," ungkapnya.
Baca juga: Buron 7 Tahun, Yono Pelaku Begal Anggota Polri di OKU Timur Tertangkap, Kakinya Terpaksa Ditembak
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sebagai seni bela diri asli Indonesia sekaligus warisan budaya dan kearifan lokal yang lahir dari kreasi anak bangsa, Tarung Derajat memiliki prinsip 'Aku Ramah Bukan Berarti Takut. Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk'.
Hal itu menunjukan bahwa Tarung Derajat tidak sekadar olahraga dan seni bela diri. Melainkan juga kental dengan berbagai nilai filosofi kehidupan. Termasuk sebagai sarana penguat ikatan kebangsaan, karena senjata yang dipakai dalam Tarung Derajat berasal dari senjata khas dari berbagai daerah.
"Kita tidak boleh menutup mata bahwa Tarung Derajat akan selalu dihadapkan pada tantangan dinamika dan arus peradaban zaman. Karenanya negara dan masyarakat harus selalu terlibat dalam melestarikan Tarung Derajat. Sebagaimana Thailand dengan Muay Thai, Korea dengan Taekwondo, Jepang dengan Aikido, Filipina dengan Kombatan, maupun Brazil dengan Jiu Jitsu. Tanpa dukungan negara dan masyarakat, Tarung Derajat akan punah, kalah pamor dengan seni bela diri impor. Padahal secara kualitas, Tarung Derajat sangat dasyat," pungkas Bamsoet.
Turut hadir dari Perguruan Pusat Tarung Derajat, antara lain Sang Guru Achmad Dradjat, Sang Guru Badai Meganagara Dradjat, dan Sang Guru Rimba Dirgantara Dradjat.
Hadir dari Jajaran KONI Pusat, antara lain Ketua Umum Letjen TNI (purn) Marciano Norman, Wakil Ketua Umum I Mayjen TNI (purn) Suwarno, Wakil Ketua Umum II Mayjen TNI (purn) Soedarmo, dan Sekjen Tubagus Ade Lukman.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Kuansing, Ibu dan Anak Usia 6 Tahun Tewas Dalam Kondisi Berpelukan
Hadir pula Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sekaligus Ketua Umum PBSI Agung Putra Sampurna, Sestama Badan Intelijen Negara sekaligus Ketua Harian PB e-Sport Indonesia Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara Laksda TNI Ivan Yulivan, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti, Wakapolri 2011-2013 Komjen Pol (purn) Nanan Soekarna dan Youtuber sekaligus content creator Atta Halilintar.
Sementara pengurus PB KODRAT yang hadir dilantik antara lain, Dewan Pembina Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Ketua Harian Brigjen Pol Syamsul Bahri, Sekretaris Jenderal Kolonel Asep Sugiharto, Bendahara Umum A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra, Wakil Ketua Umum Bidang Binpres, Diklat, dan Kompetisi Noves Narayana, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Pengembangan Daerah Andi Sinulingga, Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho dan Hasby Zamri.