Yuta juga berhasil meraih gelar bergengsi itu dengan pasangan campurannya, Arisa.
“Ketika kami memenangkan All England pada tahun 2020, saya menyadari bahwa apa yang telah kami lakukan sejauh ini benar, dan itu memberi saya kepercayaan diri dan saya puas sejauh ini,” lanjut Watanabe.
Tapi balik lagi, Yuta dengan prinsipnya yang terlalu euforia dengan kemenangannya, cukup sesaat, dan penting melihat ke belakang.
Namun harus bisa bertahan untuk mempertahankan apa yang didapatkan dan berjuang untuk yang ada di depan.
"Dalam pikiran saya, senang atau sedih sesaat, dan kemudian semuanya menjadi masa lalu, dan akan selalu ada kompetisi yang akan datang atau hal-hal yang harus kita tuju.
"Jadi, di tengah semua ini, perlu bagi kita untuk melihat ke belakang sejenak, tetapi saya mencoba untuk mempertahankan perasaan yang kuat untuk memulai dari awal setelahnya," paparnya.
Watanabe berharap bisa memberikan penampilan terbaik di Olimpiade Tokyo 2020, dan dia akan mendedikasikannya kepada orang-orang yang merasakan sakitnya pandemi Covid-19.
“Saya pikir yang bisa kami lakukan sebagai pesaing adalah melakukan yang terbaik. Kami berharap dengan melakukan itu, orang-orang di sekitar kami dan orang-orang yang menonton kami akan merasakan sesuatu, meskipun kami tidak dapat memutuskan sesuatu itu, kami berharap kami dapat memberikan kesan yang baik kepada orang-orang di sekitar kami. Saya pikir itulah yang dimaksud dengan Olimpiade kali ini," pungkas Watanabe.
Berita terkait Olimpiade Tokyo 2020
(Tribunnews.com/Sina)