TRIBUNNEWS.COM - Ketika berbicara kenangan prestasi yang pernah diukir pada perhelatan Olimpiade Athena 2004, nama Taufik Hidaya menjadi salah satu tokoh utama yang mahsyur namanya pada kala itu.
Keberhasilan Taufik Hidayat menisbatkan diri sebagai pemenang medali emas sektor tunggal putra telah melambungkan namanya di Olimpiade 2004.
Berbicara soal Taufik Hidayat yang bisa memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004, maka perlu pula menyinggung sosok lawan tandingnya di laga final.
Lawan tanding yang dihadapi Taufik Hidayat pada laga final kala itu yakni tak lain Shon Seung-Mo.
Shon Seung-Mosendiri merupakan pebulu tangkis tunggal putra asal Korea Selatan yang tak terduga pernah menjadi finalis Olimpiade Athena 2004.
Dilansir Badminton Planet, salah satu hal yang membuat Shon Seung-Mo menjadi sorotan lantaran kondisi fisiknya sebagai pebulu tangkis dunia.
Perlu diketahui bahwa Shon Seung-Mo ternyata harus bermain bulu tangkis dengan kondisi mata kanan yang hampir buta.
Kondisi itu dilatarbelakangi oleh momen dimana matanya terkena pukulan shuttlecock saat usianya masih 15 tahun.
Selain itu, sosok Shon Seung-Mo sebenarnya juga bukan unggulan utama Korea Selatan saat itu.
Ia masih kalah dengan Lee Hyun-Il yang memiliki peringkat lebih baik di rangking dunia BWF.
Hanya saja keberuntungan justru lebih memihak kepada Shon Seung-Mo sehingga ia mampu terus melaju sampai partai final tunggal putra Olimpiade Athena 2004 silam.
Shon Seung-Mo yang menjadi unggulan ketujuh turnamen tercatat pernah mampu mengalahkan unggulan kedua asal China, Chen Hong, tepatnya pada fase perempat final.
Pebulu tangkis asal Korea Selatan itu mampu menyingkirkan Chen Hong lewat rubber game dengan skor 10-15, 15-4, dan 15-10.
Kemenangan itu ternyata membuat Shon Seung-Mo semakin menggila permainnya saat bertemu Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) di semifinal.