TRIBUNNEWS.COM - Tak ada bendera Rusia pada defile negara peserta dalam pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 Jumat (23/7/2021) kemarin.
Hal itu lantaran Rusia tengah menjalani hukuman berupa pelarangan ikut serta dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Rusia dihukum karena terbukti bersalah atas penyalahgunaan doping pada 2015 lalu.
Hal itu berimbas pada status para atlet Rusia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Hal ini terjadi lantaran Rusia memang telah dibanned dari keikutsertaan.
Baca juga: Perjuangan Windy Cantika Harumkan Nama Indonesia, Sempat Positif Covid, Dulu Latihan Barbel Semen
Negeri Beruang Merah dilarang tampil karena terbukti bersalah dalam kasus doping yang terjadi enam tahun silam tepatnya pada 2015.
Pelarangan Rusia ke Olimpiade ini berlaku untuk nama, bendera dan lagu kebangsaan.
Kemudian bagaimana nasib 355 atlet Rusia yang seharusnya mentas di Olimpiade Tokyo 2020 ini?
Ternyata Komite Olimpiade Internasional (IOC) masih mengizinkan atlet Rusia bertanding di Jepang namun dengan syarat khusus.
Baca juga: Rekap Hasil Wakil Indonesia di Bulutangkis Olimpiade, Ganda Putra Perkasa, Ganda Campuran Waspada
Ratusan atlet Rusia itu diperbolehkan tampil dengan mengunakan nama ROC atau singkatan dari Komite Olahraga Rusia.
Selain itu, bendera dan lagu kebangsaan Rusia juga tidak di ditampilkan saat atlet mereka memenangkan medali emas.
Sebagai gantinya, bendera ROC dengan logo tiga nyala api di atas cincin Olimpiade yang akan dikibarkan.
Dengan dilarangnya pemutaran lagu kebangsaan Rusia saat penyerahan medali, sebagai gantinya, lagu First Piano Concerto oleh Pyotr Tchaikovsky akan diputar di momen ini.
Sanksi ini merupakan buntut kasus doping yang dilakukan beberapa atlet Rusia di Olimpiade musim dingin di Sochi pada 2014 silam.