Tercatat prestasi terbaik yang pernah ditorehkan sektor tunggal putri dalam ajang Olimpiade terjadi tepatnya pada tahun 1992.
Prestasi terbaik terakhir yang pernah dicatatkan oleh sektor tunggal putri diukir oleh Maria Kristin ketika berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 silam.
Sejak saat itulah sektor tunggal putri tidak bisa berbicara banyak ketika bersaing di gelaran sekelas Olimpiade dunia.
Hal itu menandakan sudah lama rasanya kita tidak melihat pebulutangkis tunggal putri Indonesia bisa berjaya di kancah internasional, utamanya Olimpiade.
Situasi itu tentu terasa mengkhawatirkan mengingat sudah majunya sektor tersebut di beberapa negara lainnya.
Sebagaimana misal Thailand yang sudah memiliki pebulutangkis andalan dalam diri Ratchanok Intanon.
India juga memiliki penerus Saina Nehwal dalam diri P.V Sindhu yang tampil baik pada beberapa tahun terakhir.
Negara Taiwan juga memiliki sosok Tai Tzu Ying yang sudah tak diragukan lagi kemampuannya.
Baca juga: Tersingkir Tak Berbekas, Olimpiade Tokyo Ibarat Mimpi Buruk Bagi Chan Peng Soon/Goh Liu Ying
Alhasil Indonesia pun harus mampu menciptakan srikandi-srikandi andalan yang mampu berbicara banyak lagi di sektor tunggal putri dunia.
Setidaknya salah seorang pebulutangkis tunggal putri Indonesia bisa mencapai ranking 10 besar dunia versi BWF.
Tentu menarik untuk melihat perjuangan Gregoria dan rekan-rekan tunggal putri lainnya dalam memperbaiki catatan kelam sektor tersebut pada tahun-tahun mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)