TRIBUNNEWS.COM - Mantan pebulutangkis Joko Suprianto menyoroti penampilan Jonatan Christie saat kalah dari wakil China, Shi Yu Qi, di babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2021, Kamis (29/7/2021).
Joko menilai, Jojo (sapaan akrab Jonatan Christie) yang merupakan pebulutangkis kelas dunia, tak menunjukkan performanya saat melawan Shi.
Ia menyinggung prestasi Jojo di Asian Games 2018 lalu yang sukses meraih medali emas.
Kala itu, Jojo berhasil menaklukkan Chou Tien Chen, wakil asal Taipei, dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15.
"Jonatan itu pemain kelas dunia. Dia punya prestasi bagus di Asian Games (2018) dan beberapa turnamen," ujar Joko saat berbincang dengan Tribunnews via telepon, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Atlet Ganda Putri China yang Dijuluki Dora Ini Sempat Mengutuk saat Tanding Lawan Korea Selatan
Baca juga: Cetak Sejarah Baru, Greysia/Apri Ganda Putri Indonesia Pertama yang Raih Emas di Badminton Olimpiade
"Tapi kemarin kita lihat Jonatan itu under perform, sampai bingung juga saya melihatnya."
"Kok seperti ini ya permainannya? Kok tidak menunjukkan pola main yang sebenarnya dari Jonathan?" imbuhnya.
Tak hanya itu, Joko juga menilai daya dan pola permainan Jojo saat Olimpiade 2021 tak terlihat.
Bahkan, menurut Joko, kelas Jojo dan Shi di lapangan saat babak 16 besar Olimpiade 2021 seolah tak sepadan.
Padahal secara peringkat dunia, Jojo dan Shi tak terpaut jauh.
Dikutip dari situs BWF, Jojo saat ini berada di urutan ketujuh, sementara Shi di nomor 10.
"Gaya dan pola permainan Jojo kemarin itu hilang. Kalau permainan hilang artinya kita juga tidak melihat kepercayaan diri dia di lapangan," ungkapnya.
"Kemarin itu lawan Shi Yu Qi itu seolah kelas Jonathan beda jauh, padahal tidak," tambahnya.
Karena itu, kata Joko, banyak yang harus dievaluasi dari Jojo terkait performanya di lapangan.