Pemerintah menempatkan olimpiade sebagai target utama dan perbaikan peringkat tiap event itu berlangsung.
“Walaupun sekarang belum mulai karena kami sedang menunggu ya menunggu payung hukum. Mudah-mudahan sebentar lagi akan terbit yakni Perpres artinya begitu ada Perpres berarti grand design ini udah mulai jalan,” ungkapnya.
Baca juga: Greysia Polii Ungkap Hal Mengejutkan di Balik Sejarah Olimpiade, Grasak-grusuk Lawan Wakil China
Meski demikian, pihaknya sudah mulai mencoba untuk menerapkan ukuran-ukuran prestasi di olimpiade berdasarkan grand design dan juga perubahan paradigma bahwa kita menjadikan olimpiade sebagai sasaran utama.
“Kalau sebelum-sebelumnya kita sering mencampuradukkan antara prestasi di SEA Games, Asian Games dan Olimpiade."
"Sekarang dengan Grand Design Olahraga Nasional Olahraga atau Desain Besar Olahraga Nasional kita merubah paradigma itu,” jelasnya.
Pada olimpiade Tokyo, Indonesia ditargetkan menempati urutan 40 atau perbaikan dari olimpiade Rio yang menempati urutan 46.
Baca juga: Greysia Polii: Pelatih Minta Saya Jangan Pensiun dulu Saat Sulit Mencari Partner di Ganda
Namun hasil akhir Indonesia berada di urutan 55.
“Namun kenyataannya ada negara-negara yang saat di Brazil tidak mendapatkan medali bahkan peringkatnya jauh, sekarang mereka mendapatkan medali, ini yang akhirnya merubah posisi."
"Apakah kita melorot? Saya kira tidak karena kalau kita menggunakan ukuran medali kita malah bertambah,” katanya.
Berita terkait Olimpiade Tokyo
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)