TRIBUNNEWS.COM - Performa pebulu tangkis ganda putra, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di Olimpiade Tokyo lalu bisa dibilang kurang maksimal.
Marcus/Kevin kandas di babak perempat final oleh pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Kekalahan itu membuat ganda putra berjuluk The Minions tersebut harus menunda impian meraih emas di event Olimpiade Tokyo.
Baca juga: BWF Batalkan Taipei Open 2021, Pebulutangkis Top Dunia Fokus Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber
Sekaligus, mereka belum berhasil mematahkan 'kutukan' yang seakan mengikuti.
Diketahui, pasangan nomor satu dunia ini selalu gagal menjadi juara pada turnamen-turnamen prestisius.
Kejuaraan Dunia Badminton hingga Olimpiade menjadi bukti dari semua itu.
Padahal, Minions memiliki performa ciamik ketika berlaga di event lainnya.
Baca juga: Keseriusan Malaysia Benahi Prestasi Bulutangkis Demi Medali Emas Perdana di Olimpiade
Dalam turnamen 'reguler' mereka bisa tampil lepas dari menjawab ekspektasi besar yang berada di pundak.
Keanehan tersebut membuat legenda bulutangkis Denmark, Morten Frost angkat bicara.
Frost menjabarkan ada beberapa sebab dari gagalnya Marcus/Kevin menjadi juara di event tertentu.
Salah satunya datang dari para pesaing mereka yang lain.
Para pemain ganda putra saat ini berlomba untuk bisa menjungkalkan Minions dari singgasananya.
Otomatis, mereka menggenjot level permainan mereka mendekati andalan Merah Putih.
Selain itu, mereka mulai mempelajari pola permainan dari Marcus/Kevin.