TRIBUNNEWS.COM - Honda maupun Marc Marquez saat ini tengah menggodok evolusi RC213V untuk bisa menyaingi top speed milik Desmosedici Ducati.
Keputusan besar yang diambil oleh Honda kali ini nampaknya akan mengorbankan titel tertinggi di ajang MotoGP 2021, yakni gelar juara dunia.
Diungkapkan oleh Direktur Teknis Honda, Takeo Yokoyama, pihaknya lebih menuntut adanya feedback mengenai perkembangan motor dari Marc Marquez ketimbang meminta sang rider andalan berbaris di grid depan.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Live Trans7, Dorna Resmi Hapus GP Malaysia di Sirkuit Sepang
Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP 2021 Live Trans7 - Murid Rossi Ini Sebut Dovizioso Pelopor Evolusi Motor Ducati
Sebagaimana yang diketahui, pengembangan RC213V milik Honda sedikit terhambat karena cedera yang dialami oleh Marc Marquez sejak musim lalu.
Tak pelak situasi ini memunculkan kondisi evolusi motor Honda sedikit tersendat dibandingkan dengan tim lain.
Wajar saja, sejak awal memang RC213V dikembangkan untuk satu nama pembalap, yakni Marc Marquez.
Marquez-sentris terjadi karena sang rider mampu memberikan garansi kemenangan dalam setiap serinya.
Imbas dari pengembangan motor yang tertunda, Marc Marquez mengeluhkan bahwa RC213V kurang bertenaga di MotoGP 2201.
Pun sama halnya dengan Pol Espargaro yang merasa frustrasi dengan kuda besinya yang kesulitan ia kendalikan.
"Kami hanya bisa membuat satu unit untuk dilakukan percobaan, dan kami sejak awal memutuskan untuk Marc Marquez yang mencoba," terang Takeo Yokoyama, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
Petinggi tim HRC ini pun memberikan isyarat bahwa timnya tak menuntut untuk The Baby Alien masuk dalam perburuan gelar juara dunia.
Ia memilih untuk adanya masukan dari Marquez terkait evolusi yang diperlukan RC213V demi MotoGP 2022.
"Sekarang kami tidak berjuang untuk posisi teratas dan kami menghargai 'umpan balik' dari Marc Marquez."
Dari 11 seri yang sudah digelar musim ini, Honda hanya merebut satu kali podium.