Hanya saja memang kesempurnaan Jepang harus berakhir di tangan China pada partai final Piala Uber 2021.
Kekalahan menyakitkan pada laga final Piala Uber 2021 secara tidak langsung menyisakan catatan baru.
Sebelum kekalahan tersebut, Jepang juga harus mengakui keunggulan China pada dua laga besar sebelumnya.
Jepang tercatat harus tersingkir dengan skor identik melawan China tepatnya pada laga final Piala Sudirman 2021 dan semifinal Piala Thomas 2021.
Dalam laga final Piala Sudirman, kemenangan Akane Yamaguchi tidak bisa membantu Jepang memenangkan trofi turnamen tersebut.
Hal ini dikarenakan China berhasil memenangkan tiga laga berikutnya termasuk kemenangan penutup yang diukir oleh Chen Qingchen/Jia Yifan.
Lalu dalam laga semifinal Piala Thomas 2021, Jepang juga harus mengakui keunggulan China dengan skor sama pula.
Kemenangan pada laga perdana yang diraih Kento Momota tak bisa menyelamatkan Jepang dari kekalahan.
Tim Thomas Jepang pun harus melupakan impiannya untuk bisa bertanding di final edisi kali ini.
Tiga kekalahan beruntun dalam tiga turnamen berbeda yang berdekatan melawan China seakan menjadi hal yang menyakitkan bagi Jepang yang ingin mendominasi bulutangkis dunia.
Itulah fakta menarik yang mewarnai nasib kekalahan Jepang yang kembali berakhir di tangan China.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)