Game ketiga dimulai, Jojo langsung unggul 2-0 dari Li.
Namun hal itu tak berselang lama karena dua kesalahan Jojo berhasil disamakan menjadi 2-2.
Li berbali unggul pada kedudukan 3-4 setelah pukulan menyilangnya tidak berhasil diantisipasi oleh Jojo.
Tak hanya Jojo yang kerap membuat kesalahan, sang lawan juga demikian dan kini skor 5-5.
Dua kali Jojo salah perhitungan dalam menaruh bola ke belakang pertahanan dari lawan.
Hal itu membuat Li menambah poinnya menjadi 5-7.
Pukulan menyilang dan serobotan di atas net membawa Jojo menyeimbangkan skor 7-7.
Sayangnya kesalahan dalam penempatan bola di belakang pertahanan membuat Li kembali unggul 7-8.
Interval game ketiga direbut Li dengan keunggulan 9-11.
Pengembalian keluar lapangan dari Li membuat Jojo menipiskan ketertinggalannya 10-11.
Kesalahan berikutnya Li adalah mensmash bola terlalu ke luar lapangan dan kini Jojo menyeimbangkan kedudukan 11-11.
Jojo berbalik unggul 12-11 berkat pukulan pelannya yang melewati net tidak bisa dijangkau Li.
Poin berikutnya Jojo berasal dari permainan neting yang tidak bisa dikembalikan Li.
Skor pun kini menjadi 13-11.
Pada waktu ini, Li meminta umpire menghentikan laga karena butuh perawatan pada betisnya.
Setelah mendapat perawatan dari tim medis, Li menyatakan sanggup melanjutkan laga.
Li pun melancarkan pukulan smash yang jatuh ke pertahanan Jojo dengan kecepatan 376 kph.
Skor menjadi imbang 13-13 setelah pukulan shuttlecock Jojo tidak melewati net.
Tak membiarkan Li mendapatkan poin lagi, Jojo melepaskan sebuah dropshot yang membawanya unggul 14-13.
Jojo mendapatkan poin menjadi 15-13 lantaran pengembalian neting Li jatuh ke pertahanannya sendiri.
Game ketiga akhirnya ditutup dengan skor 21-14 untuk kemenangan Jonatan Christie.
(Tribunnews.com/Ipunk)