TRIBUNNEWS.COM - Kejuaraan Dunia BWF merupakan salah satu turnamen bulu tangkis yang menyediakan jumlah poin terbanyak selain Olimpiade.
Pemenang Kejuaraan Dunia BWF berhak mendapat titel sebagai juara dunia dan medali emas.
Dikutip dari laman resmi BWF, Kejuaraan Dunia Bulutangkis pertama kali digelar pada 1977 di Malmo, Swedia.
Pada ajang Kejuaraan Dunia BWF edisi perdana, Indonesia berhasil merebut satu medali emas melalui sektor ganda putra yang disumbangkan oleh Tjun Tjun/Johan Wahjudi.
Masih di nomor yang sama ganda putra, Indonesia juga berhasil merebut satu medali perak melalui Christian Hadinata/Ade Chandra.
Selain itu, Indonesia juga berhasil menyabet satu medali perunggu di nomor tunggal putra lewat Lie Sumirat.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Tim Bulutangkis Indonesia Tidak Mengikuti BWF World Championship 2021
Baca juga: Pergolakan Ranking BWF 2021 Sektor Tunggal Putri: Teror Nyata An Se-young, PR Besar Merah Putih
Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia BWF digelar setiap tiga tahun sekali dari 1977 hingga 1983.
Kemudian pada edisi 1985 hingga 2005, Kejuaraan Dunia BWF diselenggarakan setiap dua tahun.
Namun, sejak 2006, Kejuaraan Dunia BWF diadakan setiap setahun sekali dengan catatan tidak digelar bersamaan dengan Olimpiade.
Pengecualian terjadi tahun ini lantaran penyelenggaraan Olimpiade Tokyo seharusnya digelar 2020 mundur satu tahun karena pandemi Covid-19.
Selama sejarah berlangsungnya Kejuaraan Dunia BWF, China menjadi negara tersukses dengan meraih 66 medali emas.
Untuk Indonesia menjadi negara kedua dengan raihan 23 medali emas di Kejuaraan Dunia BWF.
Hingga saat ini, Kejuaraan Dunia BWF telah menginjak edisi ke-26 yang rencananya akan dihelat di Huelva, Spanyol.
Pertandingan Kejuaraan Dunia BWF 2021 dijadwalkan akan berlangsung mulai 12 hingga 19 Desember 2021 mendatang.
Sayangnya, tim bulutangkis Indonesia memutuskan tidak bisa tampil di ajang Kejuaraan Dunia BWF edisi tahun ini.