Pada tahun pertama pandemi Covid, MotoGP hanya memuat menggelar 15 seri balap (14 untuk kelas utama) di 10 sirkuit berbeda.
Musim lalu kalender kejuaraan lebih padat dengan 18 seri balap kendati tiga sirkuit 'harus' dua kali menjadi tuan rumah.
Sementara target Ezpeleta untuk MotoGP 2022 adalah 19 seri balap dari 21 seri balap yang direncanakan.
Tes pramusim MotoGP 2022 di Malaysia dan Indonesia akan menjadi uji coba untuk melihat kondisi di Benua Asia yang hampir tak tersentuh selama dua tahun.
Ezpeleta mengindikasikan bahwa pembatalan seri tak lagi menjadi hak tuan rumah.
Pria asal Barcelona tersebut mengaku siap membatalkan lomba apabila ada kewajiban karantina dari negara tuan rumah.
"Kalau kami diminta harus menjalani karantina selama 14 hari, jelas jawabannya tidak. Itulah batasannya," kata Ezpeleta, dikutip BolaSport.com dari Sport.es.
"Selebihnya, mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi seperti yang kami lakukan tahun lalu."
Optimisme Ezpeleta bertambah setelah keberhasilan menggelar lomba di Amerika Serikat pada tahun lalu dan di Indonesia untuk ajang WSBK.
Ezpeleta berharap sistem gelembung yang telah diterapkan dalam dua musim terakhir cukup untuk meyakinkan pihak tuan rumah bahwa MotoGP aman untuk digelar.
"Kami tidak bisa meletakkan tangan kami di dalam api dalam situasi seperti ini," sambung Ezpeleta.
"Tetapi, melihat perkembangan saat ini, skenario paling mungkin terjadi adalah kami melanjutkan sistem gelembung, melakukan PCR, atau menyediakan sertifikat vaksinasi."
MotoGP 2022 akan dibuka dengan dua tes pramusim dan empat seri lomba yang berlangsung di luar Eropa yang merupakan zona 'teraman'.
Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah tes pramusim pada 11-13 Februari dan seri balap kedua pada 18-20 Maret.