Kontroversi tersebut mengakibatkan perdebatan global tentang hak-hak orang yang tidak divaksinasi.
Serta, itu menjadi masalah politik yang rumit bagi Perdana Menteri Scott Morrison saat ia berkampanye untuk pemilihan yang dijadwalkan pada bulan Mei.
Sementara pemerintah Morrison telah memenangkan dukungan di dalam negeri atas sikap kerasnya terhadap keamanan perbatasan selama pandemi.
Ia sejatinya juga tidak luput dari kritik atas penanganan visa Djokovic yang gagal.
Djokovic sendiri dimasukkan dalam undian sebagai unggulan teratas dan akan menghadapi sesama petenis Serbia, Miomir Kecmanovic untuk pertandingan pembukaannya.
Petenis berusia 34 tahun initerlihat santai saat berlatih servis dan pengembalian di lapangan kosong di Melbourne Park pada Jumat pagi.
Djokovic, seorang skeptis terhadap vaksin, memicu kemarahan yang meluas di Australia ketika dia mengumumkan pekan lalu bahwa dia akan pergi ke Melbourne untuk mengikuti Australia Open 2022 dengan pengecualian medis sebagai persyaratan bagi pengunjung untuk diinokulasi terhadap Covid-19.
Saat tiba, pihak keamanan Perbatasan Australia memutuskan bahwa pembebasannya tidak sah dan menempatkannya di hotel detensi imigrasi bersama para pencari suaka selama beberapa hari.
"Pemerintah berkomitmen kuat untuk melindungi perbatasan Australia, khususnya terkait dengan pandemi Covid-19," ujar Hawke.
(Tribunnews.com/Guruh)