News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raja Sapta Oktohari Sebut Karantina Dengan Sistem Bubble Bakal Disambut Baik Negara Lain

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari saat diwawancarai sesuai mengikuti rapat terkait pelanggaran karantina untuk atlet di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menilai masa karantina bagi atlet atau para pelaku olahraga dari luar negeri selama sepekan tidaklah bagus.

Untuk itu, Okto berharap agar pemerintah bisa memberikan pelonggaran karantina dengan penerapan sistem bubble.

Dengan begitu, atlet tetap bisa menjalankan rutinitas berlatih dan tidak hanya di kamar saja saat karantina.

“Jadi kalau kami telaah tadi kan para atlet yang pulang dari luar negeri harapannya itu dapat diskresi karena atlet ini kan anak negara yang dibiayai oleh negara untuk tampil di luar negeri,” kata Okto usai rapat bersama Menpora Amali, Ketua KONI, Marciano Norman di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

“Mereka ini tetap butuh latihan, mereka tidak bisa dikurung dalam kamar tanpa latihan. Kalau tetap dikarantina ya karantina dengan sistem bubble sama seperti event-event di luar negeri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Okto menilai adanya pelonggaran karantina dan atlet tetap diperbolehkan berlatih dengan sistem bubble tentunya bakal disambut baik oleh negara-negara lainnya.

Seperti diketahui, tahun ini, Indonesia memiliki agenda olahraga yang padat, baik single event seperti Piala Davis, MotoGP, IESF 14th Esports World Championships, salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing, serta turnamen bulu tangkis yang telah masuk kalender BWF seperti Indonesia Master dan Indonesia Open.

Sedangkan untuk multi event, Indonesia rencananya mengikuti lima agenda yaitu SEA Games Hanoi (12-23 Mei), Children of Asia (27 Juli-8 Agustus), Islamic Solidarity Games Konya (9-18 Agustus), Asian Games Hangzhou (10-25 September), serta Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember).

Ada pula rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 serta ANOC World Beach Games 2023.

“Kita sedang akan jadi tuan rumah event-event internasional yang sangat bergengsi, nah perlu ada kebijakan khusus diskresi mungkin kepada pelaku olahraga agar pelaksananya terlaksana dengan baik,” ujar Okto.

“Di akhir bulan ini kami akan kedatangan tamu baik dari ANOC, federasi panjat tebing, federasi esport dan lain-lain, mereka datang akan tinjau langsung kesiapan Indonesia jadi tuan tuan rumah kejuaraan dunia,"

“Kita juga sudah lolos dari sanksi WADA, ini saatnya kita bisa dapat kesempatan lagi jadi tuan rumah event internasional. Harapannya semua pihak yang dipimpin Menpora ini semua sepakat bahwa semua atlet butuh latihan dan tentunya jadi tuan rumah yang baik,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini