TRIBUNNEWS.COM - Keputusan mundurnya Lee Zii Jia dari pelatnas Malaysia tampaknya menimbulkan efek domino yang cukup panjang.
Apalagi Lee Zii Jia merupakan sosok pebulu tangkis yang digadang-gadang menjadi tumpuan Malaysia sepeninggal Lee Chong Wei.
Keberhasilan Lee Zii Jia menjadi juara All England menjadi satu dari sekian pencapaian impresif sang pemain selama ini.
Belum lagi status amanah yang sempat disematkan kepada Lee Zii Jia untuk memimpin tim putra Malaysia berlaga di Piala Thomas 2020 lalu.
Hal itu menunjukkan ada ekspetasi besar dari Malaysia akan potensi yang dimiliki Lee Zii Jia.
Baca juga: Rilis Resmi Jadwal Pertandingan HSBC BWF WORLD TOUR 2022, Indonesia Tuan Rumah Juni
Baca juga: UPDATE Ranking BWF Pasca India Open 2022: Teror Loh Kean Yew, Fajar/Rian Anjlok, Minions Digdaya
Hanya saja ekspetasi itu terancam memudar setelah Lee Zii Jia secara tak terduga keluar dari BAM alias pelatnas.
Keluarnya Lee Zii Jia pada awal tahun ini seakan menjadi drama paling mengejutkan yang dirasakan bulu tangkis Malaysia.
Tak berselang lama setelah keputusan mundurnya Lee Zii Jia, pihak BAM langsung bertindak tegas dengan memberinya sanksi.
Baca juga: Fakta Unik Ranking BWF 2021: Gagal Amankan Status Juara Dunia, Tai Tzu Ying Tetap Panen Rekor
Sanksi yang dikeluarkan pihak BAM tergolong cukup berat yakni melarang Lee Zii Jia selama dua tahun mengikuti berbagai ajang bulu tangkis yang berada di bawah naungan BWF.
Sontak, sanksi larangan tersebut menimbulkan berbagai gejolak sekaligus pro kontra.
Mengingat hukuman tersebut dapat dikatakan cukup berat dan berpotensi mengancam masa depan sang pemain.
Dengan usia yang masih 23 tahun, potensi dan bakat besar yang dimiliki Lee Zii Jia tentu harus dikembangkan sebaik mungkin.
Hanya saja larangan dua tahun bisa mengancam masa depan sang pemain itu sendiri.
Apalagi dengan status Lee Zii Jia sebagai andalan utama Malaysia di sektor tunggal putra.