Tyson justru akrab dengan MMA terutama dengan UFC yang merupakan organisasi kompetisi MMA terbesar di dunia.
Jagoan-jagoan UFC seperti Khabib Nurmagomedov, Kamaru Usman, Henry Cejudo, dan Francis Ngannou pernah diundang Tyson ke dalam podcast-nya.
Kendati lebih sering terlihat dengan petarung juara UFC masa kini, Tyson justru tidak menaruh kekaguman terbesarnya kepada mereka.
Dalam Full Send Podcast bersama Presiden UFC, Dana White, Tyson menyebut Royce Gracie sebagai petarung UFC favoritnya.
"Wah terlalu banyak. Saya tidak akan memilih. Kalau harus memilih petarung itu bukan berasal dari era modern," ucap Tyson, dilansir BolaSport.com dari Essentially Sports.
"Anda tahu kan, ketika UFC pertama kali dimulai, beberapa petarung di sana luar biasa. Sekarang orang-orang seperti saya selalu menyukai Royce Gracie."
Royce Gracie merupakan juara UFC 'zaman purba'. Gracie memenangi empat turnamen UFC pertama dengan rekor 11 laga tak terkalahkan.
Si Leher Beton mengibaratkan Royce Gracie sebagai sosok Raja Daud dalam kisah Daud dan Goliat.
Gracie memang bukan petarung dengan postur yang besar.
Namun, teknik jiu jitsu yang dikuasai membuat Gracie sanggup mengalahkan lawan-lawan yang tubuhnya lebih besar dengan kuncian.
Sekadar informasi, UFC awalnya tidak mengenal sistem kelas untuk membagi petarung mereka berdasarkan berat badan.
Tantangan Gracie kepada Tyson pun pernah mencuri perhatian. Kebetulan, keduanya dianggap sosok terkuat di ajang masing-masing pada tahun 90an.
"Juara UFC menganggap Tyson adalah petinju terbaik di dunia tetapi dia menolak menganggap Tyson sebagai petarung terbaik," tulis kolumnis, Fiaz Rafiq, dalam salah satu memoarnya.
"Keluarga Gracie memiliki alasan. Mereka telah mengalahkan semua petarung dari berbagai disiplin jauh sebelum oktagon diciptakan."
"Royce tidak akan beristirahat sampai dia melakukan segalanya untuk menantang sang juara kelas berat agar menerima pertarungan nyata tanpa peraturan."
Masih menurut Rafiz, Tyson sebenarnya tertarik bergabung dengan UFC pada masa jayanya hanya saja dilarang oleh timnya.
"Tinju sudah mengalami penurunan di Amerika jadi [kekalahan Tyson] tidak akan berdampak bagus bagi tinju," tulisnya.