TRIBUNNEWS.COM - Semenjak tes pramusim Sepang dan Mandalika usai, diskusi hangat kembali terjadi di Motorcycle Sports Manufacturer's Association (MSMA).
Asosiasi pabrikan MotoGP yang biasa disebut MSMA itu mengomentari perihal perangkat baru Ducati.
Adalah Desmosedici 2022 sebuah varian baru dari Ducati yang akan digunakan dalam gelaran MotoGP musim 2022.
Kendati demikian, pesaing Ducati seperti, Honda, Yamaha, Suzuki, KTM, dan Aprillia kurang menyukai varian tersebut.
Baca juga: Jelang MotoGP Qatar, Ducati Perpanjang Masa Bakti Pecco Bagnaia hingga 2024
Baca juga: Jadwal MotoGP 2022 Live Trans7 - Lebih Berwarna Lewat Aksi Marquez, Quartararo dan Bagnaia
Dilansir speedweek.com, varian atau perangkat baru Ducati ini memang mematuhi aturan.
Karena garpu motor diturunkan secara manual saat pembalap melakukan akselerasi.
Namun, pabrikan lain ingin membujuk Ducati untuk tidak menggunakan sistem itu di balapan.
Pasalnya, semua orang harus menirunya seperti, perangkat holeshot, Rear Height Adjuster, dan spoiler roda belakang.
Maksudnya, semua sistem yang ditemukan oleh Ducati, nantinya akan ditiru oleh perusahaan lain.
Kendati demikian, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta menerangkan bahwa pihaknya tidak ingin kecepatan lebih atau biaya lebih tinggi.
Hal itu yang akan dibahas di Komisi Grand Prix yang akan menemui kesepakatan bersama di MSMA.
Sementara itu, Direktur Teknik MotoGP, Danny Aldrigde menyatakan bahwa ia belum mengetahui persis mengenai perangkat GP22.
Dia hanya mendengar rumor atau desas-desus. Secara teknis, ia belum mendalami mengenai hal itu.
Selain itu, Stefan Bradl selaku test driver Honda turut memberikan komentar mengenai piranti baru dari Ducati itu.
Stefan menerangkan bahwa pengatur ketinggian pengendara baik depan atau belakang, pusat gravitasi selalu lebih rendah.
Stefan juga menerangkan bahwa ia tidak mengamati pembalap Ducati yang menggunakan sistem itudalam berkendara.
Sementara, Danny Aldridge pun turut menerangkan tentang terjadinya protes seperti 3 tahun lalu.
Saat itu, adanya protes dari pabrikan lain mengenai spoiler roda belakang Ducati.
Berkaca dari hal itu, Danny menerangkan mengenai protes yang dilayangkan harus ditunjukkan dengan benar.
Misal apa yang di protes, hingga di titik mana sistem yang dianggap tidak sesuai dengan regulasi.
Selanjutnya Danny baru memeriksa apa yang diprotes dengan menyertakan laporan di FIM Stewards.
Kemudian petugas akan memutuskan apakah perangkat itu legal atau ilegal.
"Sistem suspensi elektroni dilarang di kelas MotoGP," tutur Danny.
Ia juga menambahkan asumsiya mengenai sistem garpu motor Ducati itu cara kerjanya mitip 'pengatur ketinggian pengendaraan' di bagian belakang.
Namun, kembali Danny menegaskan bahwa hingga kini Ducati belum menunjukkan apapun kepadanya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)