"Bisa dibilang pada motornya seperti ada yang hilang."
"Saya benar-benar tidak berdaya mengendalikannya. Di beberapa area terasa aneh.
"Saya memiliki tenaga mesin 100 persen, di bagian belakang lurus saya kekurangan tenaga penggerak lagi," keluhnya.
Rasa aneh pada motor Desmosedici GP22 miliknya semakin terasa ketika Miller mencoba melewati tikungan sirkuit Losail.
Namun akselerasinya justru tidak makin sulit dikendalikan.
Miller sampai takut tertabrak dari belakang tiap kali keluar tikungan.
"Semua orang menyalip saya di tikungan terakhir. Saya takut dilindas oleh orang-orang dari belakang ketika saya keluar dari tikungan terakhir," ungkap Miller.
Pembalap asal Australia itu mengaku sudah mencoba berbagai cara demi kembali menjinakkan motornya.
Namun tetap saja tidak ada perubahan baik yang terjadi.
Miller memilih cara aman dengan mundur daripada berisiko tinggi jika nekat balapan.
"Saya mencoba segalanya. Saya sudah mencoba 'engine mapping' di tiga varian berbeda A, B dan C," jelas Miller.
"Setelah itu saya bahkan mematikan motor dan menyalakannya lagi. Itu bukan hari yang baik."
"Lalu ada juga ketakutan bahwa saya hampir terlindas setiap kali saya keluar dari tikungan terakhir."
"Saya berada di jalur ideal dan tidak bisa berakselerasi. Lebih baik kembali ke pit saja. Kita pasti tidak bisa apa-apa dari situasi ini."
"Motor itu menjadi menakutkan. Sekarang kami tahu masalahnya, kami tahu apa yang terjadi dan kami berharap itu tidak akan terjadi lagi," kata Jack Miller. (Nestri Yuniardi/SportFeat)