TRIBUNNEWS.COM - Jawara Swiss Open 2022, Jonatan Christie memastikan gelar juara usai mengalahkan wakil India, Prannoy H. S.
Jojo hanya butuh dua gim saja untuk menumbangkan Prannoy dengan skor 21-12, 21-18.
Tampil di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Jojo percaya diri dengan strategi permainannya melawan Prannoy.
Terlebih ketika pengembalian backhand Prannoy tersangkut di net memastikan Jojo merengkuh kemenangan sekaligus gelar juara.
Baca juga: UPDATE Ranking BWF 2022 Pasca Swiss Open: 10 Besar Tak Berubah, Fajar/Rian Dekati Posisi Ketujuh
Baca juga: Fakta Unik Hasil Final Swiss Open 2022: Jojo Buka Puasa, Jawaban Fajar/Rian & Kejutan Bulgaria
Dilansir laman PBSI, Jojo menuturkan strategi bermainnya hampir sama ketika melawan wakil India, Srikanth.
Menghadapi Srikanth di semifinal, ia mencoba menjauhkan bola dari jangkauan lawan sembari menunggu kesempatan untuk menyerang.
"Awal strateginya kurang lebih sama dengan kemarin saat melawan Srikanth, saya mencoba menjauhkan bola dari jangkauannya dulu. Ketika ada kesempatan baru menyerang," tutur Jojo.
Selain menyamakan strategi, Jojo juga belajar dari kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting.
Ginting yang kala itu di babak semifinal melawan Prannoy, terlalu buru-buru memberikan serangan.
Justru hal itu membuat Prannoy nyaman dalam bermain.
Dari situ Jojo mencoba untuk tidak buru-buru menyerang ketika berhadapan dengan Prannoy.
"Saya belajar dari Ginting kemarin ketika menyerang terus, malah dia lebih nyaman mainnya," ujar Jojo.
Kendati begitu, Jojo sempat terburu-buru menyerang karena terlalu bernafsu untuk mengunci kemenangan.
Namun hal itu justru membuat Prannoy mencuri kesempatan menambah poin.
Apalagi hal itu terjadi ketika Jojo berhasil merengkuh game poin.
Beruntung Jojo berhasil kembali sadar dan menerapkan strateginya seperti di awal pertandingan.
"Tadi di poin terakhir saya ingin cepat menyelesaikan, mainnya jadi total menyerang ternyata balik terus dan malah mati sendiri dua kali," terang Jojo.
"Setelah itu saya coba balik ke pola saya, saat dia servis saya coba membalikkan dengan bola yang mengagetkan dan berhasil," tukasnya.
Jojo hampir kehilangan di poin-poin krusial pada partai final di set kedua.
Pertama ketika Jojo telah berhasil merengkuh game poin, skor menjadi 20-16.
Namun atlet tunggal putra itu terlalu bernafsu ingin menyudahi pertandingan.
Nafsu jojo itu membuat Prannoy berhasil mengambil kesempatan dengan menambah 2 poin.
Prannoy berhasil menyusul Jojo dengan skor 20-18.
Beruntung kala itu Jojo segera kembali ke strategi permainan dan mengunci kemenangan.
Dewi fortuna masih berpihak pada tunggal putra Indonesia itu yang berhasil mengantarkannya untuk meraih gelar juara Swiss Open 2022.
Skor pertandingan Jojo melawan wakil India, Prannoy adalah 21-12, 21-18.
Hasil itu mengantarkan Jojo menyabet gelar juara.
Sekaligus menjadi gelar pertama Jojo setelah puasa gelar kurang lebih dua tahun setengah.
Juara yang di sektor yang lain juga di dapatkan oleh tim bulu tangkis merah-putih.
Adalah Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang kembali berhasil menyabet gelar juara Swiss Open setelah tiga tahun.
Berkat Jojo dan Fajri, Indonesia membawa pulang dua gelar juara dari Swiss.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)