News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

MotoGP 2022: Ikrar Bagnaia, Tak Ingin Khianati Komitmen Ducati demi Akhiri Nasib Tragis

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia Francesco Bagnaia merayakan di podium dengan helm pebalap Italia Valentino Rossi, setelah memenangkan balapan MotoGP dari Grand Prix Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, pada 14 November 2021. Seorang ikon olahraga memasuki masa pensiun pada 14 November 2021 di MotoGP Valencia di mana nama juara dunia sembilan kali Valentino Rossi akan menghiasi grid untuk terakhir kalinya.

TRIBUNNEWS.COM - Francesco Bagnaia menegaskan komitmennya bersama Ducati di pentas MotoGP 2022.

Tak ingin larut dalam hiruk pikuk bursa transfer pembalap untuk musim depan, Bagnaia memilih fokus untuk mengakhiri keterpurukan Ducati.

Maklum, dalam setiap musim penyelenggaraan, MotoGP akan diramaikan rumor perpindahan rider yang selalu menghadirkan kejutan.

Seperti baru-baru ini, Repsol Honda dan Monster Energy Yamaha mulai memanaskan bursa transfer pembalap.

Baca juga: Jadwal MotoGP Argentina 2022 & Jam Tayang Trans7: Masih Terpuruk, Bagnaia Pilih Selow

Baca juga: Francesco Bagnaia, Pembalap Ducati Lenovo: Trek Sirkuit Mandalika Sesuai Karakter Motor Kami

Aksi dari rider Ducati Lenovo, Francesco (Pecco) Bagnaia ketika berada di paddock saat GP perdana di Qatar 2022, Minggu (6/3/2022). (Website Resmi motogp.com)

Sejumlah nama rider mulai dikaitkan dnegan tim yang terkenal lewat rivalitasnya tersebut.

Yamaha mengincar Toprak dari WSBK dan Raul Fernandez (KTM) untuk mengantisipasi kepergian Fabio Quartararo.

Sedangkan Honda, mereka mulai menjajaki peluang untuk meminang Joan Mir, Jorge Martin hingga Quartararo untuk berjaga-jaga kondisi terburuk dialami Marc Marquez.

Semakin panas rumor pasar transfer pembalap nyatanya tak menyilaukan Bagnaia.

Rider yang akrab disapa Pecco ini menegaskan komitmennya bersama Ducati.

Pabrikan Italia ini memang menjadi tim yang paling signifikan dalam pengembangan kuda besinya, Desmosedici.

Akan tetapi, Ducati menjadi pabrikan yang paling minim prestasi dalam satu dekade terakhir jika dibandingkan dengan Yamaha ataupun Honda.

Terakhir kali si merah Italia ini meraih gelar juara kategori pembalap ialah musim 2007. Saat itu Desmosedici ditunggangi oleh Casey Stoner.

(Kiri ke Kanan) Mantan pesepakbola Brazil Cafu, pebalap Suzuki Spanyol Joan Mir, pebalap Ducati Lenovo Italia Francesco Bagnaia, dan pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP Prancis Fabio Quartararo berpose untuk sebuah acara di Stadion Lusail menjelang MotoGP Qatar pada 2 Maret , 2022. (KARIM JAAFAR / AFP)

Praktis setelah gelar juara yang diberikan Stoner, tak ada lagi pembalap yang bisa mengulang prestasi serupa.

Capaian terbaik pembalap Ducati ialah runner-up. Paling baru ialah musim 2021 di mana Bagnaia menduduki posisi kedua di klasemen akhir MotoGP.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini