Inisiatif serangan pun diambil alih oleh Timnas futsal.
Namun, berkat disiplinnya pertahanan Vietnam, membuat Evan dan kolega kesulitan untuk mencetak gol, bahkan menciptakan peluang berbahaya.
Dimasukkannya paketan kedua seperti Runtuboy, Sauqy, Rio, hingga Samuel Eko tak mampu membuat serangan Indonesia efektif.
Terhitung, di babak pertama, Timnas Futsal hanya mampu menciptakan tiga peluang berbahaya lewat kaki Evan, Ardiansyah, dan Sauqy.
Evan yang bermain sebagai pivot dan memiliki tubuh tinggi kekar sukses meloloskan diri dari penjagaan pemain Vietnam.
Namun sayang, tendangan kaki kanan yang ia arahkan ke pojok gawang mampu ditepis dengan baik oleh Vietnam.
Pun dengan Sauqy, pergerakannya di depan gawang hampir saja mampu menggetarkan jala gawang Vietnam, namun ia kehilangan keseimbangan saat akan melakukan tendangan.
Skor 1-0 untuk keunggulan Vietnam pun berakhir hingga jalannya 20 menit babak pertama usai.
Pada babak yang kedua, Timnas Futsal mencoba melakukan kontra strategi, pertahanan 2-2 Vietnam terlalu kuat ditembus lewat umpak kaki ke kaki.
Mohammad Hashemzadeh mengakali hal tersebut dengan lebih sering memainkan Runtuboy dan Sauqy yang memiliki skill individu mentereng.
Bermain di flank kiri, Runtuboy yang tak kelihatan di babak pertama mulai menunjukkan sisi magisnya pada babak yang kedua.
Fondasi pertahanan Vietnam pun perlahan mulai mampu ditembus, para pemain Timnas Futsal semakin pede untuk mencetak gol.
Dan benar seja, lewat tendangan kaki kiri keras, Sauqy berhasil menjebol gawang Vietnam dan mengubah skor menjadi imbang 1-1.
Baca juga: SEA Games 2022: Jamarr Andre Johnson Bidik Medali Emas untuk Indonesia
Baca juga: Sosok Riska & Ririn, Atlet Pencak Silat Penyumbang Medali Emas Pertama Indonesia di SEA Games 2022
Tak ingin hanya meraih satu poin, Vietnam kembali melakukan inisiatif serangan, namun pressing tinggi yang diterapkan Timnas Futsal membuat Vietnam kelimpungan.