“Ini pembinaan by design karena prestasi Pembinaan yang kami lakukan mengacu kepada kalender internasional, baik single maupun multi-event internasional,” kata Djafar.
Khusus tahun ini, dikatakan Djafar, PB FORKI melakukan tryout di Kejuaraan Karate SEAKF ke-9 di Kamboja, Maret lalu. Hasilnya, mereka sukses membawa pulang lima medali emas.
Sepulang dari Kamboja, PB FORKI juga mendatangkan sparing patner dari Australia dan peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo asal Kazakhstan, yaitu Darkhan Assadilov serta Sofya Berultseva. Tak tanggung-tanggung, PB FORKI juga mendatangkan pelatih berpaspor Prancis Tareq Abdesselem.
“Ini membawa perubahan signifikan bagi atlet-atlet kita, baik secara teknik dan mental bertanding hingga akhirnya kita bisa lihat bersama prestasi atlet-atlet kita di SEA Games bisa melebihi target yang ditetapkan,” ujar Djafar.
Sementara itu, Manajer Tim Karate Indonesia Yusran Arief menjelaskan tantangan terbesar karate di SEA Games adalah lokasi pertandingan yang jauh. Karate dipertandingkan di Provinsi Ninh Binh yang berjarak 2 jam dari kota Hanoi.
“Anak-anak memiliki semangat juang yang tinggi dari sebelum berangkat ke Jakarta. Jadi meskipun lokasi kita jauh dari mana pun, prinsipnya mereka telah membuktikan dan sumpah karate yang diucapkan setiap kali berlatih karena itu adalah kunci dasar dari pembinaan karate,” kata Yusran.