"Seperti yang kita tahu, saat para atlet memberikan yang terbaik bagi Indonesia, PBSI dan pihak lain akan memberikan apresiasi atletnya yang akan berhenti sebagai seorang pemain," lanjutnya.
Prestasi Greysia Polii di duni bulu tangkis memang tak sembarangan.
Ia pernah menjadi juara di beragam turnamen bergengsi besutan BWF.
Greys turut menjadi bagian tim Piala Uber Indonesia kala mengamankan medali perunggu pada 2010 silam.
Selain itu, ia juga mengamankan medali perak dua tahun sebelumnya.
Kemampuan adaptasi Greys menjadi nilai plus tersendiri.
Ia setidaknya sudah enam kali berganti rekan duet di dunia bulu tangkis.
Bersama Nitya Krishinda Maheswari, Greys meraih kesuksesan di ajang multievent, Asian Games.
Baca juga: Isyaratkan Pensiun, Greysia Polii Dapat Hadiah Liburan Spesial dari Sandiaga Uno
Asian Games 2014 menjadi saksi kala duet Greysia/Nitya mendapatkan medali emas.
Setelah itu, Greys berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Duet Greysia/Apriyani menjadi contoh apik perpaduan antara pengamalan dan kemampuan mumpuni.
GreyAp berhasil meraih medali emas SEA Games 2019.
Dan tentu saja, puncak duet Greysia/Apriyani terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Dimana saat itu, mereka berhasil mengalahkan unggulan asal China, Chen Qingchen/ Jia Yifan di final.
Itu membuat Greys/Apri berhak atas medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
(Tribunnews.com/Guruh) (Kompas.com/Farahdilla Puspa)