"Hanya mencoba menjelaskan ke umpire bahwa hakim garis tertidur saat pertandingan kami kemarin, benar-benar tertidur!
Baru kali ini saya mengalaminya. Saya tidak tahu kalau pertandingan tahu saya sangat membosankan (emoji tertawa).
Tentunya ini tidak boleh terjadi tetapi saya bisa memahami karena waktu bertugas yang luas biasa panjang bagi mereka.
Akan tetapi, jika ada petugas resmi yang tertidur di masa mendatang, bisakah kita sepakat untuk menggantinya dengan segera, saya mohon?"
Baca juga: Petinggi Indonesia Masters 2022 Tanggapi Tertidurnya Hakim Garis di Laga Vittinghus vs Lakshya
Mengenai kritikan ini, Direktur Pertandingan Indonesia Masters 2022, Mimi Irawan angkat bicara.
Ia turut membenarkan peristiwa tidak menyenangkan ini saat dimintai keterangan oleh awak media.
Dikutip dari BolaSport.com, ia menyebut bahwa faktor durasi laga yang membuat petugas kelelahan.
"Pertandingan antara Vittinghus dan Lakhsya Sen kebetulan waktunya, Anda sudah tahu jam berapa. Makanya kemarin saya sudah bilang kalau boleh pertandingannya jangan sampai over midnight," ujar Mimi Irawan.
Panitia pun telah mengusahakan untuk fleksibel memindahkan lapangan pemain agar efisien dan menghemat waktu.
Sebab, akan sangat melelahkan bagi pemain, petugas lapangan, hingga panitia.
"Kemarin kan pertandingannya banyak yang dipindah-pindahkan lokasinya, kalau semua menuntut di lapangan 1 mungkin selesainya jam 2 atau 3. Kasihan, pemain dan hakim garis kan juga manusia," lanjutnya.
Mimi Irawan menjelaskan bahwa keputusan yang diambil hakim garis sudah benar walaupun memang tidak konsisten dalam menentukan keluar masuknya bola.
Namun, dia membantah tertidurnya hakim garis saat bertugas itu turut memengaruhi hasil pertandingan Vittinghus dengan Lakhsya.
"Si hakim garis saat pertama ditanya dia bilang tidak lihat, lalu yang kedua dia bilang out, jadi tidak konsisten, tetapi sebenarnya out.