Meskipun demikian, Quartararo mampu mengelola ban dengan baik selama balapan.
Dia bisa tau performa bannya sejak lap pertamanya di Sachsenring.
"Dalam beberapa lap pertama saya tahu bahwa sebagian besar pebalap memiliki ban keras di belakang, jadi ketika saya unggul satu detik, saya mulai mengendalikan diri, tidak mendorong terlalu keras."
Kendati dirinya bisa mengelola ban di lap pertama, namun rekan satu negaranya, Johann Zarco kerap memberi teror ancaman di belakang.
Sehingga, Quartararo harus pandai dalam berakselerasi dan tak memberi ruang kepada Zarco.
Usaha itu berhasil membuat Zarco sedikit kesusahan untuk mendahului Quartararo.
Dan lagi-lagi, kuncinya adalah pengelolaan ban yang cukup baik dari seorang Fabio Quartararo.
"Kondisinya sangat sulit, saya hanya berakselerasi ketika Zarco mendekat lagi, tetapi yang terpenting saya merawat ban dengan baik."
Setelah menang di Sachsenring, Quartararo sudah ditunggu Sirkuit Assen di Belanda.
Menatap balapan seri ke-11 itu, Quartararo optimis dapat kembali memetik hasil baik.
Hal ini didukung karena Yamaha memang sangat kuat di Sirkuit Assen.
"Saya suka Assen, tapi saya tahu kondisinya akan sangat berbeda."
"Mari kita lihat bagaimana kondisinya, tetapi kami memiliki harapan yang tinggi di Assen," tukasnya.
(Tribunnews.com/Niken)