Salah satu kunci keberhasilan pasangan Thailand mencetak lima angka beruntun adalah agresivitas Supissara di depan net.
Supissara beberapa kali sukses membalikkan situasi dari bertahan ke menyerang setelah membaca pengembalian bola dari Apriyani/Fadia.
Keunggulan itu terus dijaga pasangan Thailand hingga kedudukan 11-8.
Berlanjut setelah jeda, Apriyani/Fadia yang tertinggal mencoba meningkatkan tempo permainan dan langsung keluar menyerang.
Agresivitas itu membuat Apriyani/Fadia berhasil unggul dua angka pada kedudukan 17-15.
Namun, Apriyani/Fadia seperti kehilangan konsentrasi menjelang detik-detik akhir gim pertama.
Apriyani/Fadia cukup sering melakukan kesalahan sendiri terutama pengembalian bola yang tanggung ketika beradu reli.
Pasangan Thailand yang berhasil mendapatkan momentum pada akhirnya sukses mengunci gim pertama dengan kemenangan tipis 21-19.
Berlanjut ke gim kedua, smes keras Apriyani di depan net membuat pasangan Indonesia berbalik unggul 3-2. Kedua pasangan kemudian terlibat reli panjang lebih dari 12 pukulan.
Reli tersebut menjadi milik pasangan Indonesia setelah Siti Fadia sukses membaca pengembalian bola Supissara/Puttita di depan net.
Setelah reli tersebut, Apriyani/Fadia sukses mencetak empat angka beruntun untuk menjauh dari kejaran pasangan Thailand 8-3.
Pukulan Apriyani/Fadia kali ini terbilang lebih bervariasi. Apriyani/Fadia kerap kali membuat pasangan Thailand kelimpungan dan melakukan kesalahan rotasi lewat pukulan drive ke tengah.
Pasangan Indonesia yang terus menyerang kemudian sukses menjaga keunggulan mereka hingga kedudukan 11-6 ketika interval.
Poin ke-11 pasangan Indonesia lahir dari kesalahan Puttita yang gagal mengembalikan drive lurus Apriyani Rahayu.