Kuarter kedua. Pemain Australia yang mengenakan kostum kuning-kuning mengawali pertandingan dengan apik.
Pertahanan yang kuat membuat Indonesia sulit menembus ke paint area dan hanya memanfaatkan tembakan tiga angka. Namun sayang tembakan tiga angka yang dominan dilakukan Prastawa tak berjalan optimal.
Bahkan, Prastawa dkk. pun harus kesusul pada kuarter kedua ini, 18-20.
Brandon Jawato kembali membawa Indonesia memimpin melalui three point play. Akan tetapi, kedudukan 21-20 tak berlangsung lama pasalnya tembakan Tyrese Poctor masuk dan mengubah kedudukan menjadi 21-23.
Setelah kembali memimpin, permainan Australia terlihat konsisten mendulang poin saat menyerang. Sementara skuad Garuda kesulitan mencetak angka.
Indonesia hanya mencetak delapan angka sementara Australia 23 poin. Kuarter kedua ini jadi milik Australia 24-34.
Kuarter ketiga, permainan Indonesia terlihat mulai bangkit. Bolden dan Derrick tampil apik dengan kerap mencetak poin.
Akan tetapi, para pemain Australia tak tinggal diam begitu saja sehingga masih memimpin 42-57.
Kuarter keempat. Permainan Timnas Basket Australia makin percaya diri. Tyrese Proctor masih jadi momok yang menakutkan dengan lesatan tiga angkanya.
Sementara itu, anak asuh Milos Pejic terlihat tak bisa berbuat banyak. Lagi-lagi akurasi tembakan menjadi kendala di samping sulitnya menembus pertahanan Australia.
Alhasil, Indonesia hanya mencetak 11 poin dan Australia 21 poin. Indonesia pun takluk dengan skor 78-53.
Kans Timnas Basket Indonesia tampil di FIBA World Cup 2023 masih ada. Peluang ini mereka dapatkan dengan menghadapi runner-up dari grup B antara China dan Taiwan.
Saat menghadapi China atau Taiwan nanti, Indonesia harus menang untuk bisa lolos ke babak delapan besar yang merupakan syarat tampil pada FIBA World Cup 2022.