News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ONE Fight Night 2 Di Akhir Pekan Nanti Bakal Suguhkan Laga Seru Xiong vs Lee

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ONE Championship akan kembali menampilkan deretan aksi seni bela diri spektakuler lewat ONE Fight Night 2: Xiong vs Lee III pada Sabtu pagi (1/10/2022).

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE - ONE Championship akan kembali menampilkan deretan aksi seni bela diri spektakuler lewat ONE Fight Night 2: Xiong vs Lee III pada Sabtu pagi (1/10/2022).

Disiarkan live dari Singapore Indoor Stadium, ONE Fight Night 2 menyajikan tiga laga kejuaraan dunia penuh gengsi dalam tiga cabang olahraga berbeda.

Sesuai namanya, 'The Home of Martial Arts' juga menjadi rumah bagi seniman bela diri terbaik untuk unjuk kemampuan serta mentalitas bertanding seorang juara.

Terdapat 10 laga yang akan tersaji dan setiap laga bisa berimplikasi besar pada peta persaingan selanjutnya di divisi dan disiplin olahraga masing-masing.

Sesi timbang badan, faceoff, serta konferensi pers dari ajang ini berlangsung pada Rabu (28/9/2022).

Berikut tiga cerita dan alasan terbesar mengapa wajib menyaksikan ONE Fight Night 2 di akhir pekan nanti.

1. Jawaban dari Laga Trilogi Akbar MMA Wanita

Di puncak laga, kita akan melihat jawaban dari laga trilogi antara Xiong Jing Nan dan Angela Lee. Mereka berada dalam jajaran petarung elite yang telah mencatatkan berbagai sejarah selama satu dekade terakhir.

Angela Lee adalah Juara Dunia ONE Women’s Atomweight, sedangkan Xiong Jing Nan merupakan Juara Dunia ONE Women’s Strawweight. Mereka telah bertemu dua kali dan dalam laga mendatang, gelar milik Xiong Jing Nan yang akan dipertaruhkan.

Dengan skor satu sama, keduanya akan membuktikan diri siapa bintang MMA wanita terbaik. Rivalitas mereka telah terbangun sejak lama dan mereka kerap saling sindir di media sosial. Dengan latar belakang seni bela diri yang berbeda, laga trilogi mereka sangat wajib untuk dinantikan.

Apakah belitan serta cekikan Angela Lee yang akan menentukan akhir laga, atau malah tinju baja milik Xiong Jing Nan yang akan kembali membuat sang rival tumbang.

2. Akankah Supremasi Superbon Berlanjut?

Sebagai kickboxer terbaik di dunia saat ini, nama Superbon Singha Mawwyn tengah bersinar berkat deretan kemenangan yang ia raih atas nama-nama besar dalam dunia baku hantam. Pada akhir pekan ini, ia akan mendapat tantangan dari Tayfun Ozcan.

Sebelum laga ini, Superbon telah mengalahkan Giorgio Petrosyan, Marat Grigorian, dan Sitthichai Sitsongpeenong di ONE Championship yang membuat namanya semakin sulit untuk ditandingi.

Namun, Tayfun Ozcan memiliki modal untuk menghentikan kemenangan beruntun sang atlet Thailand. Petarung Belanda berdarah Turki ini punya stamina serta gaya bertahan yang bisa merepotkan lawan. Serangan baliknya pun bisa menjadi senjata utama untuk melengserkan Superbon.

Di sisi lain, Superbon memiliki berbagai senjata berbahaya termasuk tendangan tinggi seperti saat membuat Petrosyan terbujur kaku.

3. Pemilik Perdana Sabuk Submission Grappling

ONE Fight Night 2 juga akan mencetak sejarah karena menjadi saksi lahirnya Juara Dunia perdana ONE Championship dalam disiplin submission grappling.

Mikey Musumeci akan menghadapi Cleber Sousa akan saling membelit untuk memperebutkan sabuk ONE Flyweight Submission Grappling.

Keduanya telah bertemu dua kali di dua ajang grappling internasional dengan masing-masing mengantongi satu kemenangan.

Menarik ditunggu apakah siapa yang akan tercatat dalam sejarah ONE Championship sebagai atlet pertama yang meraih sabuk emas submission grappling.

4. Calon Kontender di Atomweight dan Featherweight

Selain tiga laga Kejuaraan Dunia, ONE Fight Night 2 juga akan melahirkan calon penantang baru untuk sabuk emas ONE Women's Atomweight lewat laga Stamp Fairtex kontra Jihin Radzuan.

Pemenang dari laga ini bisa mendapat kesempatan menantang Angela Lee di masa mendatang.

Baik Jihin dan Stamp memiliki berbagai kemiripan. Keduanya masih berusia 24 tahun yang punya masa depan cerah dalam MMA. Selain itu, mereka juga sama-sama telah mengumpulkan delapan kemenangan.

Satu hal yang membedakan mungkin adalah gaya bertanding mereka. Meski berlatar belakang wushu, Jihin memiliki kemampuan ground ciamik. Sementara itu, Stamp berada pada spektrum yang berbeda karena ia lebih banyak mengandalkan pukulan, sikutan, serta tendangan ala Muay Thai.

Selain itu, penentuan kontender divisi featherweight MMA juga akan terjadi saat Martin Nguyen berhadapan dengan Ilya Freymanov. Pemenangan dari laga ini berpotensi menjadi penantang berikutnya bagi Tang Kai – sang penguasa baru takhta featherweight setelah mengalahkan Thanh Le.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini