TRIBUNNEWS.COM - Kembalinya Marc Marquez ke atas lintasan balap membuat gelaran MotoGP 2022 menghasilkan ragam cerita.
Marc Marquez untuk kali pertama balapan di MotoGP Aragon, setelah Juni lalu memutuskan naik ke meja operasi.
Saat race di Aragon, Marc Marquez memang gagal menyentuh garis finis karena terlibat insiden kecelakaan dengan Fabio Quartararo dan Takaaki Nakagami.
Namun hasil lebih baik dibukukan pembalap andalan Repsol Honda ini saat mengaspal di MotoGP Jepang.
Baca juga: Jadwal MotoGP Thailand 2022 Live Trans7: Marquez Diprediksi Bikin Kejutan, Bagnaia Memble
Tepatnya di Motegi, Marquez menyegel pole position saat sesi kualifikasi. Hebatnya, dengan kondisi fisik yang belum 100 persen fit, dia berhasil mengamankan posisi keempat.
Berbagai warna baru yang disuguhkan terhadap balapan atas kembalinya The Baby Alien mengundang berbagai reaksi.
Satu di antaranya ialah manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat.
Diungkapkannya, entah itu sudak atau tidak akan kehadiran Marc Marquez, dunia balap MotoGP 2022 membutuhkan sosok kehadirannya.
"Kita harus memuji Marc Marquez, tak hanya jago di lintasan kering, namun juga di trek basah," buka Carlo Pernat, dikutip dari laman Motosan.
"Apa yang dia ungkapkan ingin menjadi dirinya yang dulu bukan isapan jempol belaka," tambahnya.
Bukan menjadi rahasia lagi, Marc Marquez dikenal sebagai pembalap agresif dan penuh risiko ketika mengambil keputusan.
Inilah yang membuat sejumlah rider atau bahkan penikmat MotoGP kurang sreg dengan gaya balap Marc Marquez.
Namun diakui atau tidak, kehilangan Marc Marquez membuat jalannya balapan terasa lebih hambar.
"MotoGP membutuhkan sosok seperti dia, rider yang berani. Sulit bagi seorang pembalap dengan kondisi fisik belum fit namun tampil di level tertinggi," puji pria yang pernah menjadi manajer Valentino Rossi.