TRIBUNNEWS.COM - Francesco Bagnaia dalam kondisi di atas angin dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Namun ada statistik di pentas MotoGP yang kini bak menjadi kutukan bagi Francesco Bagnaia.
Usut punya usut, ada statistik yang bertahan selama 70 tahun selama pentas ajang balap MotoGP terselenggara.
Diwartakan oleh Paddock-GP, tidak ada pembalap yang bisa merengkuh gelar juara dunia jika gagal menyentuh garis finis alias DNF sebanyak lima kali.
Baca juga: Klasemen MotoGP 2022 Lengkap Jadwal Race Australia Live Trans7: Fenomena Quartararo Habis Bensin
Padahal jika merujuk kepada hasil balapan, Bagnaia sudah lima kali gagal merampungkan balapan dengan menyentuh garis finis.
Musim MotoGP 2022 memasuki seri ke-18 boleh menempatkan Francesco Bagnaia sebagai pemenang dengan jumlah terbanyak, yakni enam kali.
Namun dari rider penghuni top three klasemen MotoGP 2022, Bagnaia paling sering DNF.
Rider yang akrab disapa Pecco ini mengalami insiden DNF saat mengaspal di Losail, Le Mans, Barcelona, Sachsenring, dan Motegi.
Sejauh ini, hanya Wayne Rainey, pemilik gelar juara dunia edisi MotoGP 1992 dengan jumlah DNF terbanyak, yakni empat kali.
Artinya, Bagnaia menantang kutukan karena sejak 70 tahun silam di pentas ajang balap roda dua kelas grand prix, tidak ada pembalap yang bisa merengkuh gelar juara dunia jika mengalami DNF sebanyak lima kali.
Ducati Menanti Buka Puasa Dahaga Gelar Juara
Padahal MotoGP 2022 menjadi momen krusial untuk Pecco mengukir sejarah bagi Ducati.
Sebagai catatan saja, terakhir kali pabrikan asal Bologna meraih gelar juara dunia kategori pembalap di kelas para raja ialah pada musim 2007.
Saat itu gelar juara dunia MotoGP 2007 dipersembahkan oleh pembalap asal Australia, Casey Stoner.