Bagnaia memulai seri balapan MotoGP 2022 tidak dengan rekor meyakinkan. Quartararo memimpin klasemen. Tapi di seri kedua, Bagnaia bangkit dan memenangi empat seri terakhir berturut-turut.
Dengan itu, Bagnaia berhasil mengambil alih puncak klasemen. Dia bahkan unggul 23 poin dari Quartararo ketika balapan menyisakan satu seri, yakni MotoGP Valencia malam ini.
Atmosfer panas perebutan gelar juara dunia antara Bagnaia dan Quartararo terasa intens sejak MotoGP Malaysia, 23 Oktober 2022.
Merebut podium nomor satu, Bagnaia masih berada di pucuk dengan koleksi 258 poin.
Tapi, asa Bagnaia untuk memastikan gelar Juara Dunia MotoGP 2022 tertunda lantaran pesaing terdekatnya, Quartararo, sukses finis di urutan ketiga.
Tambahan 16 poin yang didapat Quartararo membuat perolehannya menjadi 235 poin.
Bagnaia dan Fabio Quartararo kini berjarak 23 poin dalam persaingan Juara Dunia MotoGP 2022 yang akan ditentukan di Valencia malam ini.
Pria yang akrab disapa Pecco ini hanya butuh finis di P14 pada MotoGP Valencia akhir pekan ini untuk menyegel titel kampiun.
Sebaliknya sang rival, Fabio Quartararo, harus memenangi balapan. Namun, itu takkan mudah, lantaran mustahil rasanya #63 berada di luar lima atau sepuluh besar.
Bila Bagnaia juara, ia akan menjadi pembalap asal Italia pertama yang memegang gelar juara MotoGP dalam 13 tahun terakhir setelah era kejayaan Valentino Rossi.
"Di atas kertas situasinya menguntungkan Francesco Bagnaia , tapi ini balapan terakhir dan itu sulit," kata Rossi, yang akan hadir langsung menyaksikan balapan.
Rossi sudah berbicara dengan Bagnaia dan menyemangatinya. Tapi memang, kata Rossi, Bagnaia sulit tidur pulas jelang balapan.
"Malam-malam sebelum Kejuaraan Dunia Anda sulit tidur," tutur Rossi. Juga kehilangan nafsu makan.
Bagnaia, yang tampil kurang maksimal di babak kualifikasi, mengakui menghadapi gangguan nonteknis. Bagnaia menyebut kencangnya angin di Valencia.