Namun usaha Ginting pada game pertama harus pupus setelah Chou memastikan kemenangannya 21-18.
Pada game kedua, Ginting nampak gantian mendominasi dan tidak membiarkan Chou mendapatkan poin.
Intensitas serangan Ginting membawanya unggul 1-5.
Sayangnya mendekati interval kedua, penurunan tempo permainan Ginting membuahkan angin segar bagi Chou yang mulai mengejarnya.
Smash keras Chou pun membuat kedudukan kembali berimbang 9-9.
Meskipun demikian, Ginting berhasil mengunci interval kedua setelah smash lurusnya menghujam masuk lapangan Chou.
Motivasi Ginting untuk memenangkan game kedua semakin meninggi saat mendapat 5 poin beruntun.
Akhirnya, Ginting mampu gantian merebut kemenangan pada game kedua dengan unggul jauh 21-11.
Pada babak rubber, Gintin sempat lengah saat hanya tinggal membutuhkan 2 angka untuk menjadi juara.
Ginting harus melanjutkan permainan lebih lama pasca Chou menyamakan 20-20.
Drama semakin memanas ketika Chou merasa dirugikan wasit ketika mengantisipasi pukulan shuttlecock Ginting.
Wasit menilai shuttlecock pukulan Ginting telah mengenai lantai sebelum diantisipasi Chou.
Kekecewaan Chou membuat permainannya buyar dan Ginting berhasil memanfaatkannya untuk menang 22-24.
(Tribunnews.com/Ipunk)