TRIBUNNEWS.COM - Pasangan papan atas Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus mengakui keunggulan wakil China, Lie Yu Chen/Ou Xuan Yi di laga final BWF World Tour Finals 2022, Minggu (11/12/2022).
Pasangan baru tersebut harus menang atas Hendra/Ahsan dengan permainan agresif dalam laga rubber set.
Bertanding di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Hendra/Ahsan menjadi pemain Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang penutup tahun paling bergengsi ini.
Jalannya pertandingan
Baru poin pertama, Liu/Ou mengajukan challenge tetapi unsuccessfull karena pukulan Daddies memang masuk dalam garis lapangan mereka.
Di awal game Hendra/Ahsan unggul 3-0.
Di poin ke 7 bagi Daddies, Liu/Ou kembali mengajukan challenge dan bola dinyatakan keluar skor menjadi 5-7.
Interval pun direbut Daddies dengan skor 11-9.
Sayangnya, kesalahan servis membuat Liu/Ou mendapatkan skor cuma-cuma.
Tekanan terus diberikan oleh Hendra/Ahsan hingga memaksa Liu/Ou harus merapatkan defense mereka.
Permainan makin sengit dengan skor 15-12.
Menariknya, setiap gerakan bola yang menyulitkan, Liu/Ou kerap meminta maaf kepada Daddies.
Keadaan berbalik ketika bola-bola tanggung diberikan Liu/Ou yang cepat di bagian depan.
Skor menjadi 15-18.
Dengan selisih tiga angka, Daddies tampak tak putus asa untuk merapatkan jarak.
Kesalahan sendiri masih sering terjadi di kubu Daddies hingga menguntungkan lawan.
Game point direbut oleh Liu/Ou dengan skor 20-16.
Servis Ou yang out makin memperpanjang asa Daddies.
Tetapi game pertama lebih dulu dimenangkan oleh Liu/Ou dengan skor 21-17.
Baca juga: Memuji Kodai Naraoka, Junior Kento Momota yang Tampil Sangar di BWF World Tour Finals 2022
Set kedua berlanjut, Hendra/Ahsan masih mencoba menguasai permainan.
Empat poin beruntun akibat pukulan out membuat Liu/Ou makin diuntungkan, skor menjadi 2-5.
Daddies masih belum menemukan ritme permainan lantaran masih sering melakukan kesalahan sendiri.
Hingga skor menjadi 5-9 untuk Liu/Ou.
Di tengah-tengah laga, Ahsan menyadari sesuatu yang aneh di tribun penonton, yakni lampu flash yang menyala.
Ia pun melaporkan hal tersebut kepada wasit dan memberikan peringatan kepada penonton yang melanggar.
Interval game kedua pun kembali direbut oleh Liu/Ou dengan sekor 6-11 dalam durasi 10 menit.
Daddies makin tertinggal 5 poin di set kedua ini.
Pukulan menyilang dari Ahsan membuat skor bergerak menjadi 13-17.
Bola dari Ou yang melebar menambahkan keuntungan untuk Daddies, skor 14-17.
Agaknya pemain senior ini kewalahan menghadapi serangan Liu/Ou yang didominasi permainan depan.
Tetapi Daddies tak menyerah begitu saja dan terus merapatkan jarak menjadi 17-18.
Permainan makin menegangkan di poin-poin kritis.
Ketenangan Daddies membuktikan permainan masih bisa direbut skor menjadi 19-19.
Game point set kedua pun diraih Daddies dengan skor 20-19.
Hendra/Ahsan memaksa pasangan China untuk melakukan rubber game dengan skor 21-19.
Baca juga: Kans Ginting Hadapi Viktor Axelsen di Final BWF World Tour Finals 2022: Saatnya Revans
Game ketiga dimulai dengan cepat.
Liu/Ou kembali mengajukan challenge untuk pada skor 3-1.
Beruntung, pukulan Daddies memang masuk dalam bidang lawan.
Servis dari Hendra/Ahsan juga dinyatakan out hingga langsung mengajukan challenge.
Pukulan Daddies pun memang masuk ke area lawan, skor menjadi 5-1.
Rally panjang terjadi hingga Ahsan memutuskan untuk tidak memukul bola karena sudah mengira akan out, kedudukan 7-4.
Namun, Liu/Ou tetap memberikan ancaman dengan mempertipis jarak 7-6.
Kesalahan komunikasi membuat Liu/Ou menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Keadaan berbalik, Daddies tertinggal 3 poin dari pasangan China, angka menjadi 10-13.
Sayang angka tak bergerak bagi Hendra/Ahsan, jarak semakin jauh 10-17
Game poin set ketiga pun diraih Liu/Ou dan berakhir dengan skor 12-21.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)